Mohon tunggu...
Abhiseka Empat Brawijaya
Abhiseka Empat Brawijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa

Kelompok 4 PkM Abhiseka merupakan delegasi dari Program Kreativitas Mahasiswa (PkM) BEM Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya tahun 2025. Kami hadir sebagai wujud nyata komitmen mahasiswa dalam mengabdi kepada masyarakat, khususnya di Desa Petungsewu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Mengusung tema "Pelestarian Ekologi dan Peningkatan Ekonomi Kreatif", kami merancang dan melaksanakan serangkaian program kerja yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan serta pemberdayaan potensi lokal masyarakat. Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana implementasi ilmu, tetapi juga wadah kolaborasi antara mahasiswa dan warga dalam menciptakan perubahan yang berdampak. Melalui platform Kompasiana, kami mendokumentasikan proses, pengalaman, dan hasil dari pengabdian ini sebagai bentuk transparansi, refleksi, sekaligus inspirasi bagi pembaca yang memiliki semangat serupa dalam berkarya untuk masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenalkan Ecoprint, Mahasiswa UB Dorong Kreativitas dan Ekonomi Kreatif Warga Petungsewu

25 September 2025   21:13 Diperbarui: 25 September 2025   21:15 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama Warga Dusun Durenan dalam Sosialisasi dan Praktik Ecoprint (Sumber: Dokumentasi Kelompok)

Pada hari Minggu, 21 September 2025, Kelompok 4 Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ABHISEKA (Aksi Bakti Mahasiswa untuk Desa) di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya telah melakukan kegiatan pengabdian. Kegiatan dilakukan di kediaman Ibu Asemi di Dusun Durenan RT. 16 RW. 05. Desa Petungsewu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Acara tersebut telah dihadiri oleh 8 peserta yang berasal dari RT setempat. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian program PKM ABHISEKA yang menonjolkan potensi lokal desa Petungsewu yakni keberagaman flora.

Demonstrasi Pembuatan Ecoprint (Sumber: Dokumentasi Kelompok)
Demonstrasi Pembuatan Ecoprint (Sumber: Dokumentasi Kelompok)


Mahasiswa kelompok 4 PKM ABHISEKA memperkenalkan warga tentang ecoprint, yakni sebuah kerajinan ramah lingkungan yang memanfaatkan bunga dan daun bertanin tinggi untuk menghias atau menciptakan pola alami pada media tertentu seperti kain yang memiliki bahan sutra, katun ataupun totebag yang memiliki bahan blacu. Dalam kegiatan ini, warga dikenalkan dengan teknik pounding atau teknik pukul, yang dimana daun atau bunga diletakkan pada media yang telah sediakan dan dilapisi plastik. Kemudian, daun dan bunga dapat dipukul hingga memunculkan pigmen warna alami yang dihasilkan oleh tanaman tersebut. Terdapat pula sosialisasi yang diawali dengan menjelaskan kepada peserta mengenai pengertian, manfaat, dan tujuan ecoprint, kemudian dilanjutkan dengan melakukan praktik bersama mulai dari memilih daun atau bunga yang akan digunakan, penataan pada kain, hingga proses pemukulan atau pounding untuk mengeluarkan warna alami dari daun atau bunga yang telah disiapkan. 

Praktik Pembuatan Ecoprint oleh Warga Didampingi Kelompok 4 Abhiseka (Sumber: Dokumentasi Kelompok 4)
Praktik Pembuatan Ecoprint oleh Warga Didampingi Kelompok 4 Abhiseka (Sumber: Dokumentasi Kelompok 4)
Banyaknya keragaman flora di desa petungsewu menjadi alasan yang tepat untuk mengintegrasikan kegiatan ecoprint sebagai upaya peningkatan kreativitas warga sekitar. Dengan mengapresiasi serta menonjolkan keragaman flora di desa Petungsewu, ecoprint dapat menjadi  media promosi budaya yang dapat menjadi penunjang sektor pariwisata. Nantinya, produk ecoprint juga dapat menjadi peluang peningkatan ekonomi kreatif ramah lingkungan yang selaras dengan SDGs 8 (Pertumbuhan Ekonomi Desa Merata). 

“Wah ini baru pertama kali mbak, sebelumnya nggak pernah tau apa itu ecoprint.” ujar ibu Muslikah. “Loh ternyata dedaunan ini kalo dipukul-pukul bisa jadi pola yang bagus ya.” ibu Asemi menambahkan.

Hasil Praktik Pembuatan Ecoprint (Sumber: Dokumentasi Kelompok)
Hasil Praktik Pembuatan Ecoprint (Sumber: Dokumentasi Kelompok)
Ecoprint merupakan hal baru bagi masyarakat sekitar Petungsewu, walaupun proses pembuatan ecoprint membutuhkan waktu yang cukup lama, hal tersebut tidak mengurangi rasa antusias warga untuk berkreasi. Warga mengaku sangat antusias dan senang dapat belajar teknik baru yang ramah lingkungan, terlebih lagi sebelumnya warga belum memanfaatkan keragaman flora dengan baik. Banyak harapan yang muncul dari kegiatan ini, mulai dari meningkatnya kreativitas masyarakat, membuka peluang usaha baru, hingga memperkenalkan potensi lokal desa kepada masyarakat. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat menjadi kegiatan positif yang berkelanjutan serta memberikan manfaat bagi ekonomi, sosial dan pariwisata desa Petungsewu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun