Mohon tunggu...
Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Mohon Tunggu... Penulis - "Bahagia Membahagiakan Sesama"

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Money

"The Founder", "Sang Pendiri" McDonald

4 Desember 2018   18:57 Diperbarui: 4 Desember 2018   19:06 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

InspirasiFilm "The Founder" : Kisah "Sang Pendiri" McDonald

*oleh Pandji Kiansantang

Film yang baik itu bisa menginspirasi.... sehingga berfungsi bukan hanya sebagai "tontonan", tapi juga sebagai "tuntunan".  Beberapa waktu yang lalu di TV Kabel, penulis  menonton Film "The Founder" (2016)  yang berdasarkan kisah nyata tentang kontroversi "pendiri"raksasa fastfood McDonald (McD).

 Film itu begitu inspiratifnya sampai langsung dicatat inspirasinya pada tengah malam tepat pada hari lahir penulis ke-50 dan sejak itu menggulirkan 'gelombang besar" perubahan di pemikiran penulis. Kali ini penulis akan membagi inspirasi ini, semoga dapat menginspirasi para calon entrepreneur atau siapapun yang ingin sukses...

Tentunya kita pernah makan produk McD (konon 1dari 10  orang di dunia makan McD), tapi tahukah kita latar belakang kisah suksesnya?

Ayo Belajar dari kiat sukses Ray Kroc (1902-1984), pengusaha Amerika yg berhasil mempopulerkan dan menjadikan McDonald sebagai merk global, salah 1 jaringan fastfood terbesar di dunia :

1. Salesmanship adalah modal dasar. Kroc berpuluhtahun menjajakan berbagai produk. Sejak 1954 ia mempromosikan McDonald dgn awalnya melakukan presentasi di berbagai forum dan segmen kalangan (termasuk forum keagamaan) untuk menjaring mitra dan investor baru. Public speaking,  kemampuan persuasi dan promosi yang kreatif sangat penting dalam menjual ide baru dan menyakinkan orang untuk menanamkan dananya di McDonald, termasuk dengan mengkaitkan " American Dream" (Land of opportunity) dengan janji akan sukses jika bergabung dgn McDonald dan menslogankan " McDonald is Family" yang menebar reputasi sebagai resto keluarga dan mengkuatkan ikatan kekeluargaan dengan para mitra dan investor.

2. Jeli melihat peluang (biz opportunity). Ketika melihat resto pertama McDonald di San Bernardino, California, ia langsung "jatuh cinta pada pandangan pertama". Ia tertarik melihat inovasi pengolahan makanan  "Speedy Service System" yg mempelopori fastfood (makanan siap saji). Tapi menurut pengakuannya, yg paling membuatnya terpukau adalah kekuatan dari nama / brand "McDonald" (berasal dari nama keluarga kakak beradik perintisnya Richard & Maurice McDonald). Menurutnya nama "McDonald" itu enak didengar, "sangat Amerika" dan tentu saja "menjual".

3. Strategi franchise (waralaba) 
gerai  McDonald yang terbukti sukses besar secara nasional dan global.

4. Mau berubah dan bertransformasi. Awalnya, Kroc mengajak investor sekaligus pemilik waralaba untuk menyediakan tanah dan mengoperasikan gerai sesuai SOP McDonald. Ternyata walau gerai2 baru berdiri dan McDonald berkembang pesat, tapi keuntungan yg diperoleh Kroc sedikit, bahkan rumah yg dijadikan jaminan usahanya nyaris disita bank. Dari nasihat seorang konsultan finansial yg mengevaluasi keuangan franchise Waralaba McDonald, Kroc mengganti strategi bisnis dengan memiliki lahan gerai dan pemilik waralaba menyewa lahannya (menjadi pemasukan di muka yg melancarkan cashflow). Di bawah bendera  "McDonald Franchise Realty Corporation", Kroc mampu mempersuasi bank dalam pembelian lahan yang menjadikannya salah satu  pemilik lahan bisnis yang paling menguntungkan.

5. Dalam bisnis, Entrepreneur  bisa mengalahkan Perintis dan inovator. Berbeda dg kisah sukses  Penemu sekaligus Wiraswasta Thomas Alfa Edison, McDonald menyisakan kisah tragis bagi Perintisnya. Dari semula hanya mendelegasikan wewenang untuk mempromosikan franchise McDonald, akhirnya Kroc yang mendirikan "McDonald's Corporation" mampu menguasai penuh McDonald dengan membeli merk dagang McDonald. Kakak beradik McDonald akhirnya harus mengganti nama restoran mereka dan setelah Kroc mendirikan gerai McDonald pas diseberang jalannya, akhirnya resto itu gulung tikar. Dalam hal ini berlaku kaidah "survival of the fittest", yaitu yg mampu bertahan hanyalah yang mampu menyesuaikan diri dgn perubahan zaman.

6. Menurut Kroc, Tekad (Determination) dan Kegigihan (Persistence) adalah hal yg paling penting untuk sukses, melebihi bakat (talent), kejeniusan dan pendidikan. Begitu banyak orang berbakat dan  lulusan universitas yang pintar2, tapi gagal karena tidak cukup punya tekad dan tidak tahan banting terhadap rintangan2. Mimpi besar (Big Dream), Percaya diri & Optimisme untuk mencapai serta Pantang menyerah (never give up) adalah kunci

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun