DIMENSI #9: MEMBANTU SISWA MEREFLEKSIKAN DAN MERAYAKAN BELAJAR (10/10)
Ikhtisar
Dalam konteks Kurikulum Merdeka, pembelajaran yang mendalam membutuhkan apa yang disebut dengan keintiman dan jarak. Empat fase sebelumnya adalah tentang keintiman (lihat diagram yang diarsir). Mereka membawa siswa lebih dekat ke apa yang mereka pelajari saat mereka memperoleh, berlatih, memproses, dan menerapkan pembelajaran itu.
Refleksi, adalah di sisi lain, mendorong siswa untuk mundur dari banyaknya detail, konsep, prosedur, keterampilan, dan tugas untuk melihat lebih jauh pembelajaran mereka. Dengan memungkinkan siswa untuk mensurvei pembelajaran mereka dari sudut pandang yang lebih luas, mereka dimberi kesempatan untuk membentuk generalisasi, membuat koneksi pribadi, dan mengajukan pertanyaan mereka sendiri tentang apa yang telah mereka pelajari.
Ada banyak alat dan kegiatan yang dapat kita gunakan untuk menuai manfaat refleksi, termasuk pertanyaan berikut “Sekarang apa?” “Terus?” “Apa yang Anda pelajari baru saja?” “Apa artinya bagi Anda?” “Apa yang akan Anda lakukan dengan pembelajaran ini?” atau metode refleksi lainnya.
Source: From Classroom Curriculum Design: How Strategic Units Improve Instruction and Engage Students in Meaningful Learning (p. 81), by H. F. Silver & M. J. Perini, 2010a, Ho-Ho-Kus, NJ: Thoughtful Education Press. © 2010 Thoughtful Education Press.
Gunakan skala peringkat 1-4 berikut untuk menanggapi setiap pertanyaan di halaman berikutnya.
1 Novis - Saya tidak melakukan ini di ruang kelas saya, atau penggunaan praktik ini tidak memiliki efek positif pada pembelajaran siswa saya.
2 Berkembang - Saya melakukan ini di kelas saya, tetapi penggunaan praktik ini terkadang memiliki efek positif pada pembelajaran siswa saya.
3 Mahir - Saya melakukan ini dengan baik dan saya memperhatikan adanya efek positif yang konsisten pada pembelajaran siswa.