Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Film

Sekarang Kita Cerita tentang Film Drama Keluarga Indonesia

18 Januari 2020   10:19 Diperbarui: 18 Januari 2020   10:18 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini menjadi pembuka yang manis bagi industri perfilman nasional di awal tahun ini. Jumlah penontonnya mendekati dua juta dan masih tayang di banyak layar bioskop tanah air.

Film produksi Visinema yang disutradarai Angga Dwimas Sasongko ini menjadi karya pamungkasnya yang sukses secara komersil maupun estetika. Film ini merupakan contoh paket lengkap dari sebuah film di mana semua unsur tampil maksimal. 

Visinema sebelumnya juga sukses membuat film Keluarga Cemara, adaptasi cerita bersambung yang juga pernah dibuat versi sinetronnya karya mendiang Arswendo Atmowiloto.

Sebenarnya unsur keluarga banyak digunakan di film-film manapun dan genre apapun. Keluarga merupakan hal yang paling potensial bisa membangkitkan emosi penonton. Karena sejatinya kita tidak akan bisa lepas dari keluarga. 

Titik berat cerita yang akan membedakan seberapa besar unsur keluarga digunakan dalam sebuah film disesuaikan dengan konsep filmnya. Produser yang akan menentukan filmnya mau seperti apa. 

Tentunya dibantu sutradara dan penulis skenario di tahap awal yang dikenal dengan istilah triangle system. Dari titik pijak inilah kemudian semua unsur film menyelaraskan ke konsep besarnya.

Film drama keluarga Indonesia terbaik sepanjang masa menurut penulis adalah Ibunda. Film yang rilis tahun 1986 hasil besutan Teguh Karya itu dengan sangat brilian menguliti semua karakter dalam sebuah keluarga. 

Ibu sebagai tokoh sentral dalam cerita harus merasakan pedih dan hancurnya melihat anak-anak yang dibesarkannya tidak seperti yang diharapkan tapi di saat bersamaan harus tampil tegar menghadapi semuanya. Tapi ibu selamanya tetaplah ibu. Kesempurnaannya adalah menerima ketidaksempurnaan anak-anaknya.

Sedang untuk skala global, The Sound of Music adalah satu contoh film keluarga terbaik sepanjang masa. Indonesia pernah membuat versi tiruannya dengan judul Nakalnya Anak-Anak di mana almarhumah Ria Irawan menjadi salah satu pemainnya. Film yang membekas di banyak anak generasi 80-an. Salah satu film yang dijadikan acara nonton bareng sekolah selain film-film propaganda orde baru.

Secawan Anggur Kebimbangan, Ari Hanggara, Eliana-Eliana, Lovely Man, Dua Gadis Biru adalah sebagian film drama keluarga yang punya tempat tersendiri di ranah film tanah air. Sedang di luar cerita keluarga batih kita punya Laskar Pelangi dan Daun di Atas Bantal.

Film nasional belum bisa bersaing dengan Hollywood apalagi dengan genre heboh jedar jeder macam Avengers dan sejenisnya. Tapi film-film "kecil" seperti drama keluarga yang kuat di penceritaan bisa menjadi celah untuk masuk ke pasar global. Iran dan Korea sudah membuktikan dengan film-filmnya.  Semoga film Indonesia menyusul tidak lama lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun