Mohon tunggu...
Melinda AyuPitaloka
Melinda AyuPitaloka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Serangkaian kegiatan Kampus Mengajar Membangun Desa 2022 di Desa Pagersari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa MBKM-MD UM Bantu Strategi Pemasaran Digital Marketing Produk Batik Pagersari

12 Desember 2022   07:02 Diperbarui: 12 Desember 2022   07:18 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Batik adalah kain bergambar yang dibuat secara khusus dengan menuliskan tinta dengan motif yang bercorak pada kain tersebut. Batik  juga merupakan  salah  satu  produk  kebanggaan  dari  sisi  produk tekstil   di   Indonesia. 

Tak hanya jenis motifnya, batik juga dibedakan dari cara pembuatannya. Terdapat dua jenis proses pembuatan batik yaitu batik tulis atau batik tradisional yang dibuat dengan menggambarkan langsung pola di atas kain dengan menggunakan canting. Lalu, ada batik cap yang dibuat masih dengan lilin tapi memakai bantuan cap untuk polanya.

Batik tulis banyak digemari oleh para pecinta batik. Batik tulis juga memiliki sisi autentik yang dapat menarik perhatian orang yang melihatnya karena batik tulis dibuat secara langsung oleh tulisan tangan para pengrajin batik sehingga setiap batik tulis memiliki ciri khas tersendiri. Namun semakin berkembangnya zaman, sedikit demi sedikit kegemaran terhadap batik mulai luntur. 

Selain itu, tingkat kesulitan dalam proses pembuatan batik tulis dan harganya yang bisa dibilang jauh di atas batik cap membuat para pengrajin batik tulis kewalahan dalam bersaing di pasar. Hal ini menjadi kendala bagi para pengrajin batik terutama pada kelompok batik Pagersari Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang untuk memasarkan batik tulisnya.

"Penjual batik di Kecamatan Ngantang ini sebenarnya sudah banyak, namun yang menjadi kendala kami adalah jenis batik yang kami buat merupakan batik tulis, sehingga selain proses pembuatannya yang memakan waktu lebih lama, harganya juga relatif lebih mahal dibandingkan dengan batik cap. Sehingga kami merasa kesulitan untuk bersaing dengan batik lain yang menggunakan jenis batik cap. Karena untuk orang awam yang tidak mengetahui perbedaannya, mereka cenderung melihat hanya dari harganya. Batik kami juga tergolong masih baru, sehingga namanya belum dikenal masyarakat luas" ujar bu Yana yang merupakan sekretaris dari Kelompok Batik Pagersari.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Dengan adanya kendala yang dialami oleh kelompok Batik Pagersari, Tim MBKM-MD UM (Universitas Negeri Malang) mengadakan sosalisasi dan pendampingan pemasaran digital marketing terhadap kelompok Batik Pagersari. 

Sosialisasi dilakukan pada 10 Desember 2022 yang diikuti oleh ibu-ibu kelompok batik pagersari beserta ibu Kades selaku penanggungjawab Kelompok Batik. Dalam sosialisasi ini, tim MBKM MD UM tidak hanya memberikan materi mengenai teknik pemasaran digital marketing saja, tapi juga memberi arahan kepada ibu-ibu kelompok Batik Pagersari dari mulai membuat akun sosial media dan e-commerce hingga teknik pengoperasiannya.

Dengan adanya pembekalan materi pemasaran digital marketing sekaligus pendampingan dalam pembuatan akun media sosial Instagram @batikpagersari beserta akun Shopee "batik pagersari," harapan kedepannya Batik Pagersari bisa lebih dikenal oleh masyarakat dan memiliki jangkauan yang lebih luas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun