Mohon tunggu...
Pitaloka Bintang D Muhtar
Pitaloka Bintang D Muhtar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Halo semuanya!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ruang Sosial dan Uang Berdasarkan Pemikiran Georg Simmel

26 September 2022   22:20 Diperbarui: 26 September 2022   22:29 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama: Pitaloka Bintang
NIM: 1405621040
Pendidikan Sosiologi B UNJ


RUANG SOSIAL DAN UANG BERDASARKAN PEMIKIRAN GEORG SIMMEL (1858-1918)
 
BIOGRAFI GEORG SIMMEL
Georg Simmel lahir di Berlin pada 1 Maret 1858. Ia menempuh Pendidikan tinggi di Universitas Berlin pada tahun 1876. Disana dia tidak hanya mempelajari sosiologi. Namun juga mempelajari berbagai cabang ilmu pengetahuan, Seperti Psikologi, Sejarah, Filsafat, dan juga Bahasa Italia. Ia merupakan salah satu pemikir yang berandil besar dalam perkembangan keilmuan sosiologi. 

Pemikiran Simmel yang sangat terkenal atau dapat disebut magnum opusnya adalah "The Philosophy of Money" pada tahun 1900. Didalam bukunya tersebut ia menjelaskan bagaimana konsep uang yang bermain dan bekerja. Simmel meninggal pada tahun 1918.
 
Sosiologi Simmel
Simme dikenal dunia sebagai seorang sosiolog yang mempelajari mengenai kajian ruang sosial. Dimana Simmel ingin menjelaskan bahwa di dalam ruang sosial terdapat berbagai macam proses produksi dan reproduksi dari dinamika yang terjadi di masyarakat . 

Simmel menjelaskan mengenai aspek relasionis yang menjadi ciri-ciri dari masyarakat. Ciri-ciri yang dimaksud dari masyarakat itu ditentukan dari bagaimana produksi dan reproduksi ruang sosial itu diciptakan. 

Menurut Simmel sosiologi merupakan simbolis studi tentang bentuk-bentuk interaksi, namun juga fokus pada bentuk asosiasi. Asosiasi yang dimaksud disini adalah proses interaksi yang didalamnya terlibat menjadi anggota masyarakat. Bagaimana anggota masyarakat itu melebur, menyatu bergaul, berinteraksi, melakukan kontak sosial dengan masyarakatnya yang kemudian membuatnya diterima menjadi bagian dari anggota masyarakat tersebut. 

Pastinya dalam dinamika yang terjadi di masyarakat dilakukan dengan berbagai macam kegiatan-kegiatan sosial di lingkungan yang akan terus dilakukan di dalam kehidupan di masyarakat. Contoh paling sederhana yaitu kerja bakti. Kerja bakti merupakan wujud atau contoh dari proses asosiasi dan di satu sisi juga ada yang namanya hal-hal kegiatan tradisi.
 
Masyarakat, Ruang, dan Waktu
Masyarakat merupakan bagian yang melekat pada sebuah totalitas, asosiasi serta aktivitas pengalaman individu yang ada dilingkungan masyarakat. Karena pada dasarnya, masyarakat dapat bekerja dalam kerangka, ruang, dan waktu. 

Maksudnya adalah dalam konteks individu dimana masyarakat yang beraktifitas, bisa berasosiasi di satu daerah yang berbeda. Jadi yang dimaksud dengan ruang ialah keterkaitan dengan kewilayahan, kedaerahan, maupun ciri-ciri dari masyarakat. Oleh karena itu, Simmel menyatakan bahwa entitas individu harus mampu memahami dan beradaptasi terhadap ruang dan waktu dimana dia hidup. 

Selain itu, menurut Simmel aspek ruang dan waktu sifatnya konstituitif. Maksudnya adalah menjadi pondasi dasar dalam pembangunan masyarakat karena berpedoman dari tindakan sosial yang dijadikan pengalaman hidup. Dalam ruang ini juga terdapat tindakan kumulatif pada individu, dimana akan terjadi pengumpulan pengalaman-penhalaman yang dijadikan acuan dalam mengeksekusi tindakan-tindakan yang akan dilakukan berdasarkan pengalamannya tadi. 

Pengalaman akan menjadi poin penting bagi individu dalam melakukan tindakan yang ada didalam ruang dan waktunya. Maka dari itu, pengalaman selalu dipengaruhi oleh mediasi eksternal. Maksudnya, dalam interaksi atau beradaptasi dengan lingkungan sekitar, pengalaman dijadikan pertimbangan dalam melakukan tindakan kumulatif.
 
Simmel  menyatakan bahwa terdapat lima bingkai dasar kontruksi ruang sosial yang meliputi ;
1. Ekslusivitas Ruang, dimana setiap ruang memiliki keunikan tersendiri yang berbeda berdasarkan suatu kelompok yang menempatinya
2. Batasan-batasn ruang, Ruang merupakan subagian (subdivided) yang berarti bahwa sosial memiliki Batasan-batan (boundaries) berdasarkan fakta sosial
3. Ketetapan dari bentuk-bentuk sosial dalam ruang, Pencampuran atau pemusatan interaksi sosial dalam ruang akan mempengaruhi formasi sosial
4. Kedekatan dan jarak dengan ruang, Interaksi sosial dapat ditandai dengan jauh dekatnya antarindividu maupun kelompok
5. Mobilitas ruang, hubungan khusus suatu kelompok yang mengalami perubahan lokasi
 
 
UANG = ALAT & TUJUAN SOSIAL
Pada buku Simmel yang bertajuk The Philosophy of Money, ia mengatakan bahwa uang merupakan bagian yang sangat melekat dalam interaksi dan relasi yang ada di masyarakat. Walaupun pada kenyataannya banyak ahli yang menentang pendapat Simmel ini, namun faktanya uang dijadikan bagian untuk membangun relasi interaksi dan mengikat masyarakat. Selain itu, Simmel berpendapat bahwa uang menyatukan jarak dengan objek. Dimana uang dapat mendekatkan individu dengan apa yang dia inginkan sehingga terciptalah relasi baru untuk menggapai keinginan tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun