Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mendorong Pendapatan Alternatif Warga untuk Penurunan Emisi di Lahan Gambut

4 April 2017   15:52 Diperbarui: 4 April 2017   23:30 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat pembukaan acara Kick Off Program Mitigasi Berbasis Pengelolaan lahan. Foto dok. Wahyu Susanto, Yayasan Palung

“Adanya Program Mitigasi Berbasis Pengelolaan Lahan Gambut, Diharapkan Dapat Mencegah Kebakaran Lahan, Ada Penurunan Emisi dan Adanya Alternatif Pencaharian Warga Secara Berkelanjutan”.

Kick Off Program Mitigasi Berbasis Pengelolaan Lahan Gambut yang juga merupakan kerjasama Yayasan Palung dan ICCTF digelar pada Minggu (3/4/2017) Kemarin, di Hotel Mahkota Kayong dengan maksud ada sinergisitas dari para pihak.

Dalam pembukaan acara, Sekretaris Daerah Kayong Utara Hj. Hilaria Yusnani menyatakan, pentingnya konstribusi dari pihak swasta maupun lembaga-lembaga yang peduli lingkungan untuk membantu pemerintah dalam memelihara dan menjaga kelestarian alam serta habitatnya di Kabupaten Kayong Utara. Lebih lanjut Ibu Setda menyatakan, Kayong Utara yang memiliki kekayaan alam dan laut yang begitu besar dan sangat perlu untuk dikembangkan salah satunya adalah pariwisata. Berharap juga, TNGP dapat dijadi tempat wisata seperti Taman Nasional Tanjung Puting di Kalimantan Tengah yang bisa dikunjungi oleh siapa saja, ujarnya lagi.

Tidak hanya itu, dalam kegiatan Kick Off program mitigasi berbasis pengelolaan lahan gambut dengan maksud untuk konservasi lahan gambut dan juga untuk meningkatkan pendaptan masyarakat tanpa harus merusak hutan. dengan arti kata dalam rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh Yayasan Palung bekerjasama dengan Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF). Adapun beberapa kegiatan yang akan dilakukan antara lain adalah melakukan penanaman pohon, lebih khusus bibit (tanaman buah) dengan harapan dari hasil tanam dapat memanfaatkannya sebagai sumber pendapatan masyarakat.

Peserta yang hadir dalam acara Kick Off Program Mitigasi Berbasis Pengelolaan lahan. Foto dok. Wahyu Susanto, Yayasan Palung
Peserta yang hadir dalam acara Kick Off Program Mitigasi Berbasis Pengelolaan lahan. Foto dok. Wahyu Susanto, Yayasan Palung
 Adapun rangkaian acara kegiatan Kick Off tersebut dibuka langsung oleh Setda Kabupaten Kayong Utara, Hj. Hilaria Yusnani. Dilanjutkan dengan presentasi terkait program mitigasi berbasis lahan disampaikan oleh Desi Kurniawati dari Yayasan Palung dan dilanjutkan presentasi yang disampaikan oleh Sudaryanto dari ICCTF.

Seperti disampaikan oleh Sudaryanto dari ICCTF mengatakan, seperti diketahui gambut menyumbang 60% emisi. Apabila program mitigasi berbasis pengelolaan lahan gambut dilakukan, akan sangat membantu mengurangi (sebelum dan sesudahnya) emisi yang terjadi.  Harapan dengan adanya program mitigasi berbasis pengelolaan lahan gambut dapat membantu warga dan warga memberikan sumbangsih untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.

Presentasi dari Yayasan Palung tentang Program Mitigasi Berbasis Pengelolaan lahan. Foto dok. Wahyu Susanto, Yayasan Palung
Presentasi dari Yayasan Palung tentang Program Mitigasi Berbasis Pengelolaan lahan. Foto dok. Wahyu Susanto, Yayasan Palung
Selain juga sebagai alternatif pendapatan masyarakat yang dapat dikembangkan dan bisa berlanjut seperti hhbk (hasil hutan bukan kayu) diantaranya seperti pandan, nipah dan kelapa. Tidak kalah pentingnya lagi, dalam mendukung mitigasi lahan, Yayasan Palung telah melakukan pembuatan sekat kanal. Sekat kanal yang dibuat dalam upaya mencegah kebaran lahan yang acap kali terjadi di lahan gambut. Dengan adanya sekat kanal, besar harapan agar persediaan air akan selalu tersedia dan lahan gambut tetap basah. Dengan demikian pula bila pun terbakar, dengan adanya sekat kanal dapat mencegah terjadinya kebaran di wilayah-wilayah gambut di 5 desa dampingan.

Untuk beberapa kegiatan pendampingan di masyarakat di 5 desa dampingan Yayasan Palung telah dilakukan pelatihan dan pembuatan sekat kanal sebagai upaya pencegahan kebaran lahan.  

Sekat Kanal yang dibuat di Desa Nipah Kuning untuk membasahi lahan gambut. Foto dok. Yayasan Palung
Sekat Kanal yang dibuat di Desa Nipah Kuning untuk membasahi lahan gambut. Foto dok. Yayasan Palung
Adanya program mitigasi  berbasis pengelolaan lahan gambut akan dilaksanakan di 5 desa yang menjadi dampingan Yayasan Palung di Simpang Hilir, Kab. Kayong Utara. Adapun 5 desa tersebut antara lain adalah Desa Penjalaan, Desa Padu Banjar, Desa Pemangkat, Desa Nipah Kuning dan Desa Pulau Kumbang.

Sekat Kanal di Desa Pulau Kumbang. Foto dok. Yayasan Palung
Sekat Kanal di Desa Pulau Kumbang. Foto dok. Yayasan Palung
Pada acara Kick Off Program Mitigasi  Berbasis Lahan tersebut dihadiri oleh SOPD (Satuan Organisasi Pemerintah Daerah)/ SKPD Kabupaten Kayong Utara, BTNGP, perwakilan 5 perangkat desa dan lembaga penelola hutan desa beserta kepala desanya, Camat Simpang Hilir dan beberapa tamu undangan seperti Bappeda Provinsi Kalbar, Direktur  program dan direktur penelitian Yayasan Palung serta  Seluruh Staff serta Dewan Penasehat Yayasan Palung (Yudo Sudarto, Adi Mulya dan Yohanes Terang).

Selanjutnya juga dilanjutkan diskusi dengan para pihak. Pada intinya, pemerintah daerah menyambut baik adanya program mitigasi berbasis pengelolaan lahan gambut yang akan dilaksanakan oleh Yayasan Palung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun