Pasca pencabutan Surat pembekuan PSSI oleh Menpora ibaratnya sembuh dari sakit gigi. Setelah dalam pers menyatakan pak Menpora telah menandatangani surat pencabutan pembekuan aktivitas PSSI “semata-mata menghormati keputusan MA”, katanya.
Apapun itu sebagai warga negara yang baik kabar ini sangat menggembirakan, walhasil sepakbola nasional selama ini terbelenggu akhirnya bisa bernafas lega, dengan pencabutan tersebut sepakbola nasional tentu sangat diharapkan mampu unjuk gigi di kancah internasional. Selain menghormati keputusan MA, pak Menteri rupanya memikirkan dampak buruk surat pembekuan terhadap TIMNAS Indonesia, sebelum penasehat PSSI mendelegasikan anggotanya mengahadiri KLB FIFA di Mexico.
Adapun kekilafan dan kelebihan kepengurusan PSSI saat ini, saya tidak mungkin mengomentari lebih, sebab setiap orang memiliki wawasan pemikiran sendiri-sendiri, belum tentu juga saya cakap apabila diberi amanah memimpin sebuah federasi besar seperti PSSI. Lain cerita kasus korupsi yang menjerat Ketum PSSI La Nyala Matalitti biarlah hukum yang menyelesaikannya sesuai hukum yang berlaku di indonesia.
Setelah satu tahun sakit gigi perlahan tap pasti merasakan sembuh dari penyakit. Harapannya pasca dicabutnya surat pembekuan terhadap aktivitas PSSI oleh pak Menpora, sepakbola tanah air mampu membawa perubahan ke depannya, demi memenuhi masyarakat indonesia teriak GOAL dalam keriuh rendahan sepakbola di negeri ini.
Semoga lekas sembuh sekaligus mampu unjuk gigi, yang harus kita sadari adalah bahwa kita berharap ketika berbuat kebaikan di dunia ini mendapat balasan kebaikan, maka yang ada hanyalah kekecewaan. Sebab keburukan akan selalu populer menutupi kebaikan. Akankah PSSI unjuk gigi? Mari kita tunggu tanggal mainnya.
Makassar, 11 Mei 2016
