Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Pundi-pundi Medali Satu Persatu Datang dan Pergi

21 Agustus 2018   16:52 Diperbarui: 21 Agustus 2018   18:23 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asian Games 2018 menjadi pertunjukan kemampuan bagi sejumlah Srikandi-srikandi Indonesia. Mereka para peraih medali emas pantas menyemat sebutan "wonder women" setelah Defia Rosmaniar dan Lindswell Kwok, kini giliran cabang olahraga sepeda Tiara Andini Prastika yang mendapatkan medali emas.

Jika Defia bertanding di cabang olahragataekwondo dan Lindswell di wushu, Tiara menorehkan tintan emas ketiga bagi kontingen Indonesia dari cabang olahraga sepeda dari nomor downhill di Khe Bun Hill Subang, Pada Senin (20/8/2018), Tiara mencatatkan waktu 2 menit dan 33,056 detik di nomor downhill putri.

Tiara merupakan atlet wanita kedua kontingen dari Indonesia yang meraih emas di Asian Games untuk cabor sepeda. Ia mengalahkan Vipavee Deekaballes (Thailand) dan Nining Porwaningsih (Indonesia) menempati posisi ketiga dan berhak dihadiahi perunggu.

Keberhasilan Nining mendapatkan medali perunggu juga menorehkan catatan lain. Ini merupakan kedua kalinya Indonesia meraih medali emas dan perunggu dalam sejarah Asian Games. Tiara Andini Prastika berasal dari Semarang, Jawa Tengah. Ia sempat bermain di dunia road bike sebelum akhirnya berlomba di nomor downhill.

Medali emas keempat untuk Indonesia juga diraup atlet sepeda gunung putera yang turun di nomor downhill, Khoiful Mukhib dari MTB. Ia menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 2 menit 16,687 detik. Posisi kedua ditempati atlet asal Taiwan, Shengshan Chiang dengan selisih waktu 1,497 detik.

Sedangkan untuk posisi ketiga ditempati Suebsakun Sukchanya asal Thailand dengan selisik waktu 1,762 detik. Hingga selesainya cabang olahraga sepeda nomor downhill ini, Indonesia sudah meraih empat medali emas, 1 perak, dan 1 perunggu.

Paling sangat disesali ketiadaan perwakilan serta tanpa perolehan medali dari cabang olahraga renang. Indonesia hanya mewakilkan I Gede Siman Sudartawa pun gagal merebut medali. Kualitas atlet renang Indonesia kalah jauh dari persaingan atlet renang China, Jepang serta Korea, ini menandaskan bahwa pembinaan atlet renang masih jauh dari harapan.

Agar kiranya Pemerintah lebih serius mengoptimalisasi sumber daya manusia perenang-perenang Indonesia, sebagaimana kita ketahui bahwa negara Indonesia merupakan negara maritim, kok wakilnya pada keok ya?.

Kita beralih ke cabang olahraga angkat besi. Khususnya lifter puteri. Diperhelatan Asian Games 2018, lifter puteri Sri Wahyuni pun gagal memenuhi ekspektasi bangsa Indonesia. Perlahan namun pasti, satu persatu pundi-pundi medali datang dan pergi menghampiri atlet-atlet Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun