Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aksi Bom Bunuh Diri Renggut 11 Nyawa dan 41 Luka

13 Mei 2018   16:22 Diperbarui: 13 Mei 2018   16:34 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi Bom Bunuh Diri Renggut 11 Nyawa dan 41 Terluka (sumsel.tribunnews.com)

Belum lama terjadi insiden berdarah di Mako Brimob Kelapa Dua Depok menjadi alarm "bangkitnya" teroris di tanah  air dan mereka mulai bangkit meresahkan warga. Dari kerusuhan itu mengakibatkan 5 anggota kepolisian meninggal dunia. Kini, publik tanah air indonesia dikejutkan aksi teror bom bunuh diri di tiga lokasi Gereja di Surabaya Provinsi Jawa Timur Minggu (13/5/2018).

Ketiga gereja itu adalah Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel, GKI di Jalan Diponegoro dan Gereja Pantekosta di Jalan Arjuna.

Begitu biadab sekali pelaku bom bunuh diri ini, apa tidak punya rasa belas kasihan atau merasa bersalah atas aksi keji ini.

Pengamat masalah terorisme dari Universitas Indonesia, Stanislaus Riyanta, mengatakan, dilihat dari model dan karakteristik serangan bom di tiga gereja di Surabaya, ada indikasi kuat pelakunya adalah kelompok militan yang menamakan diri Negara Islam atau dulu disebut ISIS.

"Sasaran aksi teror di Indonesia hanya dua, tempat ibadah dan Polisi. Ini gayanya ISIS dan harus diwaspadai," kata Stanislaus Riyanta kepada BBC Indonesia, Minggu (13/05). Sebagaimana dilansir http://sumsel.tribunnews.com. Mungkinkah?

Saya saja selama 23 tahun menjadi ASN ketika melakukan kesalahan sekali saja, apalagi sampai melukai perasaan orang lain sudah tidak bisa tidur dan menyesal seumur hidup. dampak dari perbuatan ceroboh ini tak ubahnya kerbau bodoh yang ditusuk hidungnya. Padahal inisiatif tersebut bermaksud baik, namun karena kecerobohan sendiri belum koordinasi dengan atasan, akibatnya fatal.

Tanpa mengurangi rasa bertanggungjawab, saya menghadap pimpinan untuk melakukan klarifikasi bahwa telah melakukan kesalahan itu, sekaligus memohon maaf atas segala khilaf maksud baik justru berujung pelik. Semoga keluarga pelaku bom bunuh diri ini pada diampuni Allah SWT, terutama orang-orang yang menjadi korban bunuh diri ini. Apa tujuanmu melakukan aksi teror tersebut?.

Kehati-hatian perlu diutamakan semua umat beragama, mari jadilah warga negara yang cerdas, saya kira ini adalah bentuk provokator adu domba di indonesia dan memecah belah umat beragama. Apakah ada, korelasinya dengan kerusuhan di Mako Brimob? Entahlah, saya tidak mau berspekulasi akan aksi itu. Yang jelas tidak untuk ditiru.

Kemungkinan besar hukum di indonesia tentang Hak Azasi Manusia (HAM) dimentahkan oleh beberapa pihak yang menginginkan perpecahan di indonesia. Sengaja dipelihara untuk mengacaukan kondusifme di NKRI. Dipastikan pelaku bukan umat Islam sebenarnya, Islam itu cinta damai. Waspasai politik adu domba akan kembali lahir pada tahun 1998, seperti aksi kemanusiaan di Kota Ambon manise. Waspada dan bersatulah saudara-saudaraku.

Hingga tulisan ini tayang, akibat aksi ledakan bom bunuh diri di tiga Gereja di Surabaya tersebut, menewaskan 11 orang dan 41 korban mengalami luka.

Makassar, 13 Mei 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun