Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia akan Bubar, Benarkah?

25 Maret 2018   12:12 Diperbarui: 25 Maret 2018   15:18 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia Bubar, Benarkah? (sumber gambar: https://www.kompasiana.com/fajartimur)

Indonesia sebenarnya kaya akan sumber daya alam akan tetapi pada kenyataannya penduduknya banyak yang jatuh miskin, ini dikerenakan korupsi. Tentu saja negeri yang kaya raya ini akan bubar di tahun 2030, benarkah itu terjadi?

Langkah jitu menepis isu bubarnya Indonesia, adalah hendaknya para pemilik kepentingan di negara tercinta ini tidak lagi menjarah kekayaan negara melalui cara korupsi. Jargon jangan korupsi hanya pemanis dibibir saja. Selanjutnya terapkan kebiasaan tanpa sogok dan tanpa pamrih, setidaknya langkah ini meredam isu bubarnya Indonesia dari muka bumi. 

Harus dimulai dari pemimpin yang tertinggi mulai dari presiden turun ke gubernur,  turun ke bupati, selanjutnya ke pemimpin-dibawahnya, merupakan bukti bahwa bangsa ini masih cinta Indonesia.

Korupsi  sama dengan kebiasaan merokok, sudah ada tulisan peringatan berbahaya merokok tapi masih tetap merokok. Fenomena menurunnya budaya baca, akibat orang lebih memilih membeli rokok dari pada buku. Perkembangan teknologi informasi menjadi alasan.

Kenapa orang masih melakukan korupsi karena penguasa biasanya dituntut untuk hidup WAH, serta keinginan hidup atas fasilitas negara. Merasa tidak gaul kalau tidak borjuis. 

Menjauhi korupsi dengan berpikir positif  bahwa rejeki tidak akan pernah salah ketangan orang yang salah karena  sudah ada yang mengatur-NYA.

Banyak PNS/ASN yang melanggar aturan, tidak  mempedulikan posisinya sebagai abdi masyarakat dan negara. Bukan abdi partai tertentu.

Keberhasilan suatu  pemimpin dilihat kalau rakyat/bawahannya tidak saling sikut, dan tidak ada protes atau penentangan. Hal ini tentu akan dimanfaatkan pihak-pihak yang ingin melihat organisasinya hancur.

Kalau pemimpin dan wakilnya kompak memimpin suatu organisasi akan berhasil dalam melaksanakan pemerintahan, sebagai panutan berupaya melaksanakan pemerintahan dengan baik dengan sistem yang lebih baik, dan segala bentuk penyelewengan  yang muncul di organisasi/instansi/Kelembagaan mendekatkan pada jurang kehancuran.

Siapapun yang melakukan pekerjaan atau kampanye hitam tanpa melalu prosedur maka akan menimbulkan  kekeruhan, karena  Perubahan-perubahan yang sudah bagus, bisa hancur karena perbuatan kita sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun