Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tidak Bawa Tugas Keterampilan, Murid Ini Dihukum Jilat Lantai WC

17 Maret 2018   08:12 Diperbarui: 17 Maret 2018   08:42 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tidak Bawa Tugas Keterampilan, Murid Ini Dihukum Jilat Lantai WC

Seorang guru Sekolah Dasar Negeri di Desa Cempedak Lobang Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serang Bedagai. Sumatera Utara Sumatera Utara, secara tega menghukum muridnya dengan cara ekstrem, yaitu menjilat lantai WC kamar mandi.

Sangat miris sekali hukuman ini harus diterima anak didik, yang sedang mengenyam pendidikan, dalam bentuk apapun segala tindak kekerasan terhadap siswa tidak dibenarkan.

Muhammad Bayu Pratama (10) murid kelas IV Sekolah Dasar Negeri  di Desa Cempedak Lobang Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serang Bedagai Sumatera Utara. Bayu enggan pergi ke sekolah karena takut setelah sebelumnya dihukum oleh "oknum" guru berinisial M yang memaksa dirinya menjilati WC sekolah, hanya karena sang murid tidak membawa tugas keterampilan.

Bentuk hukuman yang wajar untuk tujuan mendidik boleh saja dilakukan. Untuk hukuman menjilati lantai WC sebuah kamar mandi di sekolah terbilang "guru kurang ajar" sayang sekali, sebagai guru bukannya memberi sanksi mendidik, justru melakukan hukuman tidak manusiawi.

Hukuman itu terjadi pada Jumat (9/03/2018) lalu saat jam pelajaran berlangsung. Sebelumnya Bayu mendapat tugas keterampilan dari gurunya dengan membawa tanah kompos untuk menaman bunga di sekolah.

Lantaran tidak membawa keterampilan tanah kompos yang dimaksudkan guru tersebut, sang murid langsung kena marah. Parahnya, guru tersebut menyuruh Bayu menjilati lantai WC sebanyak 12 kali. Karena takut Bayu menurut, tapi baru empat kali jilatan dia muntah-muntah.

Kekerasan dalam dunia pendidikan memang sedang naik daun diperbincangkan. Bukan hanya menimpa guru, siswa pun mendapat "kejahatan" serupa dari guru yang jelas-jelas diberi gaji oleh negara untuk mengemban tugas mencerdaskan kehidupan bangsa.

Ibu korban, Siti Hajar merasa terpukul atas kejadian yang menimpa anaknya. "Sebagai orang tua merasa terpukul, dan bertanya-tanya seberapa besarkah kesalahan anak saya, sehingga harus dihukum menjilati lantai WC kamar mandi.Sangat tidak manusiawi perilaku oknum guru tersebut"Ujar ibu Bayu sembari menyesali perbuatan gurunya.

Sementara itu menurut pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Serdang Bedagai, hukuman jilat WC tidak semestinya dilakukan. Atas tindakan tersebut, Dinas Pendidikan akan memberikan sanksi terhadap guru tersebut.

Dilansir Liputan6.com, "Kita akan buat hukuman, apakah itu mutasi atau hal-hal lain, kita tidak akan mentolerir sama sekali hal-hal seperti itu," ujar Kepala Dinas Pendidikan Serdang Bedagai, Jhoni Walker.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun