Penampilan Tim Thomas Denmark memang superior sehingga mampu mengandaskan Tim Thomas Indonesia. Tentu hal ini sangat mengecewakan seluruh bangsa indonesia atas  jerih payah, peras keringat para pemain bulutangkis.
Tangis haru pecah melihat Tim Thomas Denmark mengangkat  piala, suka cita datang dari Denmark setelah mampu menghentikan perlawanan tim Thomas kita dengan skore 3-2. Tentu ini pelajaran sangat berharga bagi pengurus bulutangkis indonesia sekiranya lain kali tidak ceroboh mendelegasikan pemain-pemain profesional dengan jam terbang tinggi dalam event internasional seperti piala Thomas dan Uber.Â
Bukan hanya pengutusan pemain, setidaknya sarana  dan prasarana lebih diperhatikan termasuk asupan gizi juga perekrutan pemain agar lebih selektif. Cukup diakui perlawanan Tim Thomas Denmark spartan ingin sekali mengalahkan tim Thomas Indonesia untuk pertama kalinya. Kita rebut kembali Piala Thomas dan Uber ke pangkuan ibu pertiwi dua tahun mendatang, semoga!!!
Jangan beraedih kami sebagai warga negara indoneaia bangga dengan pencapaian ini, dewi fortuna belum memihak kepada pemain bulutangkis indonesia. Lupakan kekalahan ini segera tatap masa depan demi supremasi bulutangkis indonesia. Kegagalan adalah kemenangan yang tertunda untuk segera bangkit dari keterpurukan.
Merdeka!!!
Makassar, 22 Mei 2016