Mohon tunggu...
Pintaria
Pintaria Mohon Tunggu... Lainnya - .

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wajah Baru Jurnalistik dari LPM Opini

2 Desember 2020   13:28 Diperbarui: 2 Desember 2020   14:34 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Lpmgemakeadilan.fh.undip.ac.id --- Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Opini merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiwa Fakultas (UKMF) dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Diponegoro yang bergerak dalam bidang jurnalistik.Walaupun demikian kegiatan yang dilakukan oleh LPM ini tidak selalu menyangkut jurnalistik, LPM Opini juga kerap melakukan kegiatan lainnya seperti mediskusikan film dan membedah buku.

Sebagai UKMF yang berkecimpung dalam dunia jurnalistik, LPM Opini membuat produk dalam dua jenis, yaitu produk jurnalistik dan produk perusahaan. "Kalau produk jurnalistik dalam bentuk online, ada Onnews, Impresi, Sastra Night, Adaptasi dan Morpin. Nah yang terakhir, yang menjadi salah satu produk andalan kami adalah Majalah." Ujar Luthfi perwakilan dari LPM Opini ketika diwawancara pada hari Minggu, 29 November 2020. Setelah menjelaskan produk jurnalistik, Luthfi beralih menjelaskan mengenai produk perusahaan yang mana adalah merchandise dari LPM Opini yang akan dipasarkan oleh marketing. Ia kemudian memaparkan bahwa LPM Opini hanya memiliki tiga divisi. Divisi yang pertama yakni Divisi Redaksi yang terdiri dari subdivisi online dan subdivisi majalah. Kemudian untuk divisi yang kedua ada Divisi Biro yang membawahi subdivisi riset dan subdivisi desain. Selanjutnya untuk divisi ketiga ada Divisi Perusahaan yang menaungi subdivisi PSDM, Humas dan Marketing.

Luthfi juga bercerita bahwa LPM Opini cukup mengalami kendala selama pandemi Covid-19 karena para anggota LPM Opini tidak bisa berkumpul bersama dan terjun langsung ke lapangan untuk meliput berita. Adapun kesulitan lain yang dihadapi LPM Opini adalah koneksi internet yang seringkali tidak stabil ketika sedang melakukan koordinasi dengan para anggota, narasumber yang sulit dihubungi, dan keterlambatan proses pencetakan. Namun LPM Opini tidak kehabisan akal untuk tetap mempertahankan minat publik. "Bisanya kalu isu-isu sensitif seperti Banding UKT kami tidak perlu pusing karena memang sudah ramai, tapi untuk topik yang kurang ramai seperti acara seminar biasanya kami unggah di story atau feeds Instagram." Jelas Luthfi. Rupanya LPM Opini tidak hanya memiliki Instagram, tetapi LPM Opini juga memiliki akun di Twitter dan Line agar lebih terbiasa menjangkau khalayak yang lebih luas.

Ketika diminta untuk berpendapat mengenai wajah baru dunia jurnalistik yang dihiasi oleh inovasi teknologi, Luthfi menjawab bahwa tidak selamanya perkembangan teknologi membawa dampak positif. "Sekarang media tidak lagi melawan pembredelan, tetapi melawan hoaks dan buzzer-buzzer." Kendati demikian, kita dapat menghindari berita hoaks dengan cara memeriksa sejumlah sumber yang sudah terjamin kredibilitasnya dan tetap berpikir kritis. Kemudian Luthfi juga menuturkan bahwa para jurnalis harus lebih berhati-hati dalam mejaga data pribadi, karena saat ini data pribadi mudah untuk diakses dan disebarluaskan kepada publik. "Kekuatan mental seorang jurnalis juga harus kuat karena kan, profesi jurnalis adalah menyuarakan suara yang tidak tersuarakan (giving voice to the voiceless)." Ucap Luthfi.

Tantangan menjadi seorang jurnalis di masa depan akan lebih berat. Namun harus diingat pula bahwa tantangan-tantangan ini lah yang membentuk wajah atau sisi baru dunia jurnalistik. Perubahan yang ikut menghampiri juga harus dihadapi dengan kesiapan yang matang. Seorang jurnalis harus mampu berdamai dengan tantangan dan perubahan tersebut. Wawasan yang luas, kemauan untuk belajar, keterampilan, kejujuran dan kehati-hatian merupakan sikap-sikap yang patut dimiliki bila ingin terjun ke dunia jurnalistik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun