Mohon tunggu...
Reza Pamungkas
Reza Pamungkas Mohon Tunggu... Jurnalis -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sosialis Milenial Indonesia, Akankah Bangkit?

25 Februari 2019   14:42 Diperbarui: 25 Februari 2019   15:27 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.

Demikianlah kutipan dari Soekarno, sang founding father Republik Indonesia yang cukup terdengar heroik di telinga anak muda, apalagi jelang peringatan hari sumpah pemuda.

Itu artinya, kaum muda masih menjadi faktor penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dalam politik.

Kini, "generasi milenial" menjadi sebutan yang acap kali digunakan untuk mengganti istilah kelompok muda tersebut karena saat ini mereka-mereka yang lahir di era 1980-an sampai jelang tahun 2000 lah yang ada di kategori umur tersebut .

Di Indonesia sendiri, term milenial juga kerap kali dihubungkan dengan generasi muda yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan politik.

Baru-baru ini, majalah The Economist menerbitkan edisi khusus yang membahas fenomena munculnya apa yang disebut sebagai sosialisme milenial.

Kemunculan sosialisme milenial ini disinyalir diinisiasi oleh politisi perempuan termuda Amerika Serikat (AS),  Alexandria Ocasio-Cortez dan pemimpin Partai Buruh di Inggris, Jeremy Corbin.

Istilah ini muncul setelah survei dari Gallup mengungkapkan bahwa sebanyak 51 persen generasi milenial di AS mengaku melihat paham sosialisme secara positif.

Di beberapa negara lain juga menunujukkan tren serupa. Salah satunya di Prancis, di mana hampir sepertiga kaum mudanya memilih kandidat presiden berhaluan kiri pada Pemilu 2017 lalu.

Konon, penyebab meningkatnya angka milenial yang menyukai paham sosialis ini disebabkan karena kegagalan kapitalisme dalam menjawab berbagai persoalan ketimpangan ekonomi, kemiskinan dan perubahan iklim yang kini disebut menjadi konsen kaum muda.

Lalu bagaimanakah dengan Indonesia? Mungkinkah pemuda di Indonesia juga akan menggandrungi jalan politik sosialisme layaknya di AS dan Prancis? Mungkinkah sosialisme millenial juga mampu menjadi solusi terbaik memecah sengkarut suhu politik jelang Pilpres 2019 yang semakin memanas?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun