Oleh Chris Boro Tokan
Menempatkan kisah konflik/permusuhan Dua Bersaudara Sira Paji dan Sira Demon di Kepulauan Solor (Solot) Nusa Tenggara Timur, sebagai awal Konflik Dunia, berdasarkan teori Sundaland dari Oppenheimer yang menegaskan Surga di Timur yang hilang itu. Walaupun dualisme sikap Oppenheimer terhadap lokasi kejadian permusuhan dua bersaudara terbaca dalam bukunya “EDEN IN THE EAST The Drowned Continent of Southeast Asia” 1998, diindonesiakan “EDEN IN THE EAST, SURGA DI TIMUR, Benua yang Tenggelam di Asia Tenggara” 2010, (hal. 727). Bahwa lokasi permusuhan dua bersaudara itu ditandaskannya antara di Maluku atau di Pantai Utara Papua Nugini. Namun menurut kami tentu yang pasti itu lokasi permusuhan dua bersaudara terjadi di Maluku dan Nusa Tenggara. Karena dalam cermatan terhadap kisah benua yang hilang, melalui mitos penghancuran oleh Ekor Ikan Raksasa dan Pembelahan oleh senjata geografis Tombak, lebih banyak terjadi di wilayah Nusa Tenggara dan Maluku. Apalagi wilayah Pantai Utara Papua Nugini, di waktu itu masih menyatu dengan Benua Kangguru (Australia). Maka jelas bahwa sumber konflik dua bersaudara itu di Nusa Tenggara (Nusa Tenggara Timur), Kepulauan Solor (Solot) Purba, dari ujung Barat Flores sampai ujung Timur Alor. Lokasi yang sesungguhnya (Kepulauan Solor/Solot Purba) sebagai sumber permusuhan (konflik) Dua Bersaudara ini sekaligus mendukung penegasan Oppenheimer tentang asal Gen Asli dan sumber Asal Bahasa Austronesia di wilayah Nusa Tenggara-Maluku.
Dapat tertelusuri awal mula (sumber) konflik sebagai sebab utama, sehingga terjadi permusuhan dua bersaudara, yakni soal air susu ibu dan perebutan saudari kembar untuk dijadikan isteri, seperti dikaji secara khusus oleh Pater Paul Arndt, SVD, dalam Demon und Padzi, Die Feindlichen Bruder Des Solor-Archipels, terpublikasi Athropos, Band XXXlll, (1938), hal 1-58, diindonesiakan Demon dan Paji, Dua Bersaudara yang Bermusuhan di Kepulauan Solor, (2002) . Akibatnya keduanya berpisah, Sang kakak mendiami wilayah Paji (Pesisir, dari benua), sedangkan adik tinggal di wilayah Demon (Darat, Daratan, Pedalaman dari Benua), dengan masing-masing pekerjaan si kakak sebagai petani, sedang si adik sebagai penggembala, seperti tercermati dalam Kitab Suci (Genesis 4:2). Belakangan dalam kisah-kisah berkembang juga sebagai petani-nelayan, dan penggembala (peternak)-pemburu. Dalam kedua mitos, tercermati Benua itu terbelah berkeping-keping (pulau-pulau) sesuai kisah “pembelahan” dalam mitos senjata geografis tombak Kulabob, dan “penghancuran” melalui mitos Ikan Raksasa yang mengibaskan ekornya. Benua yang terbelah dan hancur berserakan dalam model gugusan pulau Nusa Tenggara, gugusan pulau Maluku, Pulau Sulawesi, gugusan pulau di Pasifik, dan tentu India dalam “misteri” merupakan wilayah Benua yang hanyut (Atlantis yang hilang) itu.
Permusuhan Dua Bersaudara ini dalam Kitab Suci dijelaskan sebagai Permusuhan Qabil (Kain) dan Habel (Abel) (Genesis 4: 5-16). Setelah membunuh adiknya Habel, dalam ayat 16 ditegaskan bahwa Kain pergi dari hadapan Tuhan dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden. Permusuhan dan pembunuhan dilakukan karena irih hati/ dengki, akibat persembahan yang mereka berdua (kakak-beradik) masing-masing persembahkan kepada Allah dari hasil karya mereka, ternyata persembahan Abel yang diterima Allah, sedangkan Persembahan Kain ditolak Allah (ayat 2-8).
Permusuhan Dua Bersaudara dan Pembelahan Massa Benua
Roh konflik/permusuhan Dua Bersaudara itu apabila ditempatkan dalam makna pemecahan massa benua di zaman Mezosoikum, tentu terpahami dalam kerangka pemecahan/pembelahan massa benua yang dikedepankan Alan Woods dan Ted Grant dalam buku “REASON IN REVOLT: Revolusi Berpikir Dalam Ilmu Pengetahuan Moderen”, 2006. Dijelaskan pemecahan Massa Benua Pangea (Zaman Paleozoikum, Zaman hidup Tua) dalam Zaman Mesozoikum atau sering pula disebut sebagai zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan berlangsung selama kira-kira 140 juta tahun, antara 251 hingga 65 juta tahun yang lalu. Disebut juga sebagai zaman reptil, karena reptil besar berkembang dan menyebar ke seluruh dunia. Pemecahan awal (Pertama) Massa Benua Pangea, menandai Zaman Mezosoikum sekitar 180 juta tahun lalu. Pemecahan dalam Sumbu Timur dan Sumbu Barat, menempatkan Samudra Letys yang membagimassa benua Pangea dalam wilayah Utara yang disebut Laurasia, wilayah Selatan yang dikenal dengan Gonwandaland. Kemudian Pemecahan Kedua Massa Benua Pangea sekitar 120 juta tahun lalu wilayah Gonwanland (Selatan) di Timur menjadi 3 bagian: India, Australia, Antartika. Kemudian Pemecahan Ketiga, terjadi di akhir zaman mezosoikum sekitar 65 s/d 40 Juta tahun lalu, yakni pembelahan dari Utara ke Selatan. Samudra Atlantik memecahi Amerika Utara dari Laurasia, memisahkan Amerika Selatan dari Afrika. Menyebabkan India bergerak dari Selatan, naik menubruk Asia, begitupun Afrika bergerak naik menubruk Eropa. Pemecahan Ketiga ini mengakibatkan 2/3 dari semua spesies musnah saat itu (hal.332).
Konkritnya dunia terpurba, sebuah Benua dulu (yang hilang) sebagai wilayah Matahari Terbit dan Matahari Terbenam. Terjelaskan penghanyutan/pemecahan benua itu dalam mitos perpisahan Kakak Sira Paji menurunkan orang Paji, simbol masyarakat pesisir (masyarakat Petani dan Nelayan), pulau-pulau di bagian Selatan Katulistiwa arah Timur Dunia, wilayah Timor, Kepulauan Alor (Nusa Tenggara Timur), Kepulauan Kiser, Kepulauan Kei Kecil (Maluku), Kepulauan di Perairan Pasifik yang dihancurkan oleh Ikan(bandingkan dengan kisah Kain, Qabil). Sedangkan adik Sira Demon simbol kisah Habel melahirkan masyarakat Demon, simbol masyarakat daratan, wilayah pedalaman luas (masyarakat Peternak dan Pemburu), terjelaskan dalam benua di bagian Selatan Katulistiwa arah Timur Dunia wilayah Nusa Tenggara (minus Pulau Timor, Kepulauan Alor), Tanimbar, Seram, Banda (Maluku), dan Kepulauan di Perairan Pasifik, diceraiberaikan melalui pembelahan oleh tombak geografis Kulabob. Kerangka penempatan dan migrasi turunan Sira Paji dan Sira Demon ini, tentu menjadi penuntun untuk memahami roh mitos penghanyutan benua (benua yang hilang) yang populer di sebut benua Atlantis itu, dalam mitos disebut benua Luondona-Wetrili (bandingkan Oppenheimer, hal.406-407).
.Mitos ini dari dialektika geologi dapat terpahami dalam pemecahan massa benua. Dalam pemecahan massa benua tahap kedua di Zaman Mezosoikum. Saat itu India masih di posisi Selatan Katulistiwa bagian Timur, sehingga India merupakan bagian juga dari benua yang hilang itu. Sedangkan Papua (Irian) tidak dalam satu daratan dengan benua yang hilang itu, karena saat itu menjadi satu daratan dengan benua Australia. Sebelum itu ada pemecahan massa benua tahap pertama, yakni penentuan sumbu Timur dan Sumbu Barat massa benua dengan dialiri samudra Lethis, sekaligus membagi wilayah utara massa benua dengan Laurasia, sedangkan wilayah selatan massa benua dengan Gonwandaland.
Berikut pemecahan massa benua tahap ketiga di Zaman Mezosoikum, sekaligus mengakhiri zaman itu dapat dipahami sebagai puncak pemisahan dengan pembunuhan Habel oleh kakaknya Qabil. Saat itu India bergerak naik menubruk Asia, diikuti Afrika (yang terlepas dari Amerika Selatan) bergerak ke atas menempel Eropa, setelah Eropa terlepas dari Amerika Utara. Makna pemecahan massa benua tahap ketiga ini dalam tautan mitos dengan permusuhan dua bersaudara, bahwa dalam telusuran kisah, kelak Kakak menurunkan orang Paji, simbol masyarakat peisisir benua yang hilang, terserak-kumpul dalam pulau-pulau di bagian Selatan Katulistiwa arah Timur Dunia itu, Nusa Tenggara Timur (Pulau Timor, Pulau Lemnata, Kepulauan Alor, ), Maluku (Kei Kecil, Kiser), Pulau-pulau Pasifik, mencakup Papua dan Australia, Selandia Baru, sedangkan arah Barat Dunia Selatan Katulistiwa mencakup Afrika Selatan, Madagaskar. Berikut Adik melahirkan masyarakat Demon, simbol masyarakat daratan, wilayah pedalaman luas benua di bagian Selatan Katulistiwa arah Timur, Nusa Tenggara (Lombok, Sumbawa, Flores, Adonara, Solor), Maluku (Tanimbar, Banda, Seram), Pulau-Pulau di Pasifik, kelak mencakup Utara-Selatan Katulistiwa arah Barat Dunia (Jawa-Asia Tenggara), Amerika Utara-Selatan, Eropa dan Afrika Utara). Turunan Sira Demon atau yang mewaris Sira Demon kelak juga menempati bagian Utara Katulistiwa arah Timur Dunia, mencakup Asia (Cina), Eropa Timur (Rusia). Makna lain dari pembunuhan Habel oleh Qabel ini, selain menjelaskan pemecahan tahap ketiga massa benua, dapat dipahami juga sebagai Kepunahan Massal yang mengakhiri zaman Mezosoikum dengan menyisahkan 1/3 spesies saat itu, untuk memasuki zaman Neolitikum (zaman Es).
Dialektika Geologi dan Tersingkap Misteri India
Melalui teori Pembelahan Massa Benua oleh Alan Woods dan Ted Grant, telah tersingkap misteri India dalam posisi awalnya di belahan Selatan Katulistiwa arah Timur Dunia, pada waktu pemecahan massa benua tahap kedua di zaman Mezosoikum (zaman Hidup Menengah). Posisi India saat itu bersama Australia dan Antartika. Dengan demikian menurut kami, saat itu India menjadi bagian dari benua yang hanyut (atlantis yang hilang), terkisahkan dalam mitos penghancuran benua melalui Ikan Raksasa dan Senjata Geografis Tombak. Kemudian di akhir zaman Mezosoikum terjadi pemecahan massa benua tahap ketiga, yang mendorong India bergerak ke atas menubruk Asia, sehingga dalam posisinya yang kekinian. Tubrukan India ke Asia membentuk penggunungan Himalaya, yang mengakibatkan pembentukan barisan pegunungan serta memaksa daratan Asia Tenggara bergerak ke bawah (ke Selatan) dengan semenanjung Malaysia serta daratan Pulau Jawa Purba (menyatu daratan Kalimantan dan Sumatra). Kemudian terjelaskan di akhir Zaman Neolitikum (akhir Zaman Es) bencana Air Bah Nabi Nuh melalui letusan awal mula Gunung Karakatau, terpisah pulau Jawa Purba dari daratan Asia Tenggara, terserak dalam Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Pulau Jawa kekinian bersama pulau-pulau kecil di sekitar, termasuk Pulau Bali sebagai wilayah Dataran Sunda (bandingkan Garis Wallacea-Weber, serta teori Atlantis Arysio Santos).