Zaman sekolahan dulu, banyak kawan-kawan yang tidak suka pada pelajaran Matematika. Padahal begitu banyak manfaat yang kita peroleh dari pelajaran yang satu ini. Mungkin satu hal yang membuat sejumlah orang tidak menyukainya adalah pengemasan materinya yang cenderung kaku dan membosankan.
Mungkin jika pelajaran matematika dikemas secara menarik dan aplikatif, siswa-siswi di bangku sekolah pun akan menikmati pelajarannya sama serunya seperti menikmati pelajaran ilmu alam atau olahraga.
Nah, salah satu contoh aplikasi matematika khususnya ilmu aljabar adalah permainan tebak menebak angka-angka yang sedang dipikirkan seseorang. Saya bisa membaca perhitungan yang sedang anda pikirkan.
Saya beri satu contoh yang sederhana:
Sekarang pikirkan satu angka, terserah berapa saja, yang penting jangan angka nol dan bilangan negatif. Sekarang angka yang anda pikirkan kalikan dengan angka tiga (3). Hasil perkalilannya jumlah kembali dengan angka yang anda pikirkan tadi. Lalu hasil penjumlahannya dibagi dengan angka yang anda pikirkan tadi. Kemudian hasil pembagiannya jumlah dengan angka enam (6). Kalau anda tidak salah mengoperasikan angka-angka mestinya jawabannya sepuluh (10).
Contoh lain:
Pikirkan satu angka, peraturannya masih sama, jangan angka nol dan bilangan negatif. Sekarang angka yang anda pikirkan kalikan dengan angka lima (5). Hasil perkaliannya jumlah kembali dengan angka yang anda pikirkan tadi. Lalu hasil penjumlahannya dibagi dengan angka yang anda pikirkan tadi. Kemudian hasil pembagiannya jumlah dengan angka dua (2), lalu kurangi dengan angka empat (4). Kalau anda tidak salah mengoperasikan angka-angka mestinya jawabannya empat (4).
Lihat ajaib bukan? Saya bisa menebak perhitungan yang sedang anda pikirkan.
Pasti anda langsung berpikir kalau memang sudah ada formula perhitungannya yang jadi patron sehingga berapapun angka semula yang dipikirkan hasil akhir perhitungannya pasti akan sama saja. Benar!, Saya bisa memberikan lebih dari 999.999 ilustrasi perhitungan seperti di atas tapi bayangkan kesulitannya kalau kita harus menghafal sekian patron perhitungan tersebut.
Padahal saya hanya hafal satu formula saja. Formula yang satu ini yang bisa dikembangkan sehingga menjadi banyak patron perhitungan.
Rahasianya Aljabar Sederhana
Nah, sekarang kita lihat sama-sama bagaimana sebenarnya rahasia perhitungannya. Permainan ini menggunakan hukum aljabar sederhana.
Misalkan angka yang anda pikirkan kita simbolkan dengan angka x, dan koefisien (angka pengali yang disebut pertama kali) kita simbolkan dengan k, lalu hasil perhitungan kita simbolkan dengan y, maka:
Lihat sampai disini pada pembilang dan penyebut ada variable x, yang saling membagi, x dibagi x sama dengan satu (1). Maka hasil akhirnya: y=k+1
Jadi berapapun angka awal yang dipikirkan (yang kita simbolkan dengan x tadi), jawaban pasti koefisien, atau angka pengali yang kita sebut pertama ditambah satu (1). Setelah itu permainan sepenuhnya menjadi milik anda. anda hanya perlu berimprovisasi dengan operator lainnya, kali, jumlah, kurang atau bagi.
Untuk membuktikan kita kembali pada contoh pertama, misalnya anda memikirkan angka 12. 12 dikalikan dengan tiga (dalam hal ini koefisiennya adalah tiga) sama dengan 36. Lalu 36 dijumlah dengan angka yang anda pikirkan (12) sama dengan 48. Kemudian 48 dibagi dengan angka yang anda pikirkan (12) sama dengan 4. Lihat hasilnya adalah koefisien (3) ditambah 1.
Pada contoh pertama, perhitungan selanjutnya adalah improvisasi. Karena saya sudah tahu jawabannya adalah 4, maka ketika 4 ditambah 6 maka jawabannya adalah 10.
Mudah bukan? Biar tidak mudah ketahuan, pada setiap kali anda melempar permainan pada rekan anda, buatlah improvisasi lebih panjang.
Selamat ber-matematika-ria. (PG)