Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perjalanan Dinas, Jangan Lupa Bawa "Tolak Angin"

14 Agustus 2018   22:52 Diperbarui: 14 Agustus 2018   23:16 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertengahan bulan lalu, saya mengikuti kegiatan kantor yang diselenggarakan di Rumah Retret Pangesti Wening Ambarawa, Jawa Tengah.

Kami sudah mengetahui kalau Ambarawa lebih dingin dibanding Makassar, jadi sebelum berangkat saya sudah menyiapkan sweater tebal, topi kupluk dan stok kaos kaki. Tapi rupanya persiapan tersebut tidak cukup banyak menolong pada hari pertama.

Matahari sudah hampir terbenam sesampainya kami di lokasi kegiatan. Setelah makan, saya bersama beberapa teman masih harus menyiapkan data dan laporan yang akan digunakan keesokan harinya sehingga bekerja sampai malam. Saat malam semakin larut dan suhu udara semakin dingin, barulah terasa ada trouble pada perut. Dalam waktu tiga jam saja, saya berulang kali keluar masuk toilet untuk buang air besar. Beberapa saat kemudian, bukan hanya perut tapi kepala pun mulai ikut bermasalah.

Saya pikir gangguan kesehatan itu adalah akumulasi dari masuk angin, lelah di perjalanan, bergadang mengerjakan laporan dan mungkin juga adaptasi pada perubahan iklim.

Jadi saya tidak mau buru-buru mencari obat. Selain karena sudah larut malam, saya juga orang yang tidak membiasakan diri minum obat-obatan. Selama ini, kalau hanya sakit ringan seperti batuk saya lebih memilih perbanyak minum air hangat atau campuran jeruk nipis dan kecap daripada obat-obatan.

Atau kalau sampai demam karena flu berat, saya lebih suka makan mie instant pakai cabe yang banyak, biar keringat keluar dan suhu tubuh normal lagi.

Jadi saya memaksa diri terus bekerja. Saat laporan dan data-data yang harus dipersiapkan sudah kelar, saya pun kembali ke kamar untuk beristirahat.

Saat itulah teman sekamar menawarkan Tolak Angin, mungkin karena melihat kondisi saya yang kurang fit. Dia sendiri selalu membawa Tolak Angin saat melakukan perjalanan atau beraktivitas di luar kota seperti saat itu.

Karena Tolak Angin obat herbal, saya rasa tidak ada masalah.

Saya pun menerima tawaran teman dan langsung meneguk satu sachet sebelum beristirahat. Khasiatnya terasa beberapa saat kemudian. Tubuh terasa lebih hangat dan kepala pun lebih ringan. Setelah minum Tolak Angin, saya hanya sekali buang air sampai pagi.

Saat bangun, tubuh juga terasa lebih segar padahal malamnya saya baru tidur menjelang jam satu dini hari. Saya pun dapat mengikuti kegiatan kantor dengan prima dan seluruh tugas dapat diselesaikan dengan baik.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun