Mohon tunggu...
Philip Manurung
Philip Manurung Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar

lahir di Medan, belajar ke Jawa, melayani Sulawesi, mendidik Sumatera; orang Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Bencana Lingkungan Lima Tahunan yang Bernama APK

15 April 2019   18:53 Diperbarui: 16 April 2019   13:00 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman Berkat yang berubah menjadi Taman Baliho selama masa kampanye 2019. Sumber: dokumentasi pribadi

Beberapa negara sudah merintis jalan menuju demokrasi yang ramah lingkungan.

Di tempat lain, Komisi Pemilu India (ECI) telah menerbitkan aturan terkait pelaksanaan kampanye yang ramah lingkungan (thehindu.com; 11/03/2019). Melalui aturan tersebut, semua kandidat dan parpol didesak agar hanya memakai bahan-bahan ramah lingkungan dalam masa kampanye. Penggunaan bahan-bahan tidak ramah lingkungan, seperti plastik, politen, dsb. dihitung sebagai pelanggaran kampanye.

Beberapa waktu lalu, seorang Kompasianer telah mengulas pelaksanaan kampanye yang unik di Jepang. Di negeri Shinzo Abe itu, para caleg hanya boleh menempatkan foto-foto narsis mereka menurut nomor slot pada APK yang telah disediakan pemerintah. Langkah ini otomatis mengurangi polusi visual selama kampanye sekaligus memberi kesempatan sama rata bagi setiap kontestan.

APK di Jepang. Sumber: japantime.co.jp
APK di Jepang. Sumber: japantime.co.jp

Sudah saatnya kita memikirkan cara untuk keluar dari bencana lingkungan lima tahunan ini. Salah satu ciri dari negara maju adalah senantiasa melibatkan prinsip ramah lingkungan dalam setiap kebijakannya. Kiranya Pilpres dan Pileg kita di masa depan menjadi pesta demokrasi yang menghasilkan sampah paling sedikit.

Salah satu ciri dari negara maju adalah senantiasa melibatkan prinsip ramah lingkungan dalam setiap kebijakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun