Mohon tunggu...
Philip Manurung
Philip Manurung Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar

lahir di Medan, belajar ke Jawa, melayani Sulawesi, mendidik Sumatera; orang Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

69 Tahun BTN "Merumahi" Generasi Indonesia

7 Februari 2019   17:40 Diperbarui: 7 Februari 2019   18:14 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Aku berharap tulisan ini tidak membosankan seperti sebuah elegi. Aku tidak ingin mengingat kenangan manis masa lalu seolah-olah itu tidak dapat diulang kembali. Bukan. Ini adalah sebuah ode untukmu, untuk merayakan kejayaanmu yang kuharap akan terulang bagi generasi yang baru. Lagipula, aku sedang berusaha memenangkan sebuah tabungan darimu. Sepatutnya yang kusampaikan adalah hal-hal yang positif tentangmu. "Tak perlu sedu sedan itu."

Jadi, sudilah mendengarkan sepatah dua patah kata lagi dariku.

Kita sama-sama tahu: dunia ini tetap sama; zamanlah yang berubah. Dua puluh tahun yang lalu faktor-faktor ini menjadi pertimbangan utama dalam memilih bank: lokasi, bunga, dan keamanan. Sekarang tidak lagi.

Generasi milenial sekarang tidak tertarik dengan fitur-fitur yang sama. Fitur-fitur itu dianggap sudah kuno. Mereka lebih tertarik dengan kartu kredit yang ada logo Batmannya atau promo yang dapat membuat es kopinya bertambah seperempat cangkir!

Mereka ingin tampak eksklusif, tetapi mereka ingin secara gratis. Mungkin itulah alasannya hubungan pacaran milenial lebih rentan; mereka tidak melibatkan fitur-fitur itu (lokasi, bunga, dan keamanan) dalam berpacaran.

Pengalaman membuatku menyadari, sekalipun zaman berubah, sebenarnya dunia tetaplah sama. Preferensi manusia tidak banyak berubah. Generasiku dan generasi milenial memiliki dua kesamaan. Pertama, kami tetap memerlukan yang namanya KPR.

Dari zaman Soeharto sampai Jokowi, rumah bukanlah sebuah barang yang biasa dibeli kontan. Kedua, kami digerakkan oleh familiaritas; kami memilih apa yang sudah kami kenal. "Witing tresno jalaran soko kulino" adalah peribahasa bernas yang kupetik dalam perantauanku di pulau Jawa.

Kelebihan generasi milenial adalah mereka sangat menguasai teknologi digital. Teknologi digital akan selalu berkembang, dan semua institusi harus memakainya. Namun, sebaiknya kita waspada, sebab di balik koneksi digital mengintai bahaya diskoneksi interpersonal.

Semakin sering kita meng-klik, rasanya semakin jauh kita terpisah dari realitas. Maka, tantangan terbesar perbankan di zaman digital ini adalah bagaimana memperlakukan nasabah milenial sebagai sebuah pribadi sekalipun ia terwakili sekadar nomor atau statistik dalam database komputer.

Karena itu, aku menyambut baik semangatmu untuk merangkul mereka: generasi digital dan milenial Indonesia. Keberadaan mereka memang krusial terhadap dunia properti di masa depan. Engkau pun telah mewujudkan semangat itu secara nyata dengan menjadi sponsor utama CLS Knight Indonesia.

Aku bukan penggemar olahraga basket. Aku tidak cukup tinggi untuk itu. Yang aku tahu, mensponsori suatu klub adalah trik marketing yang baik, sekalipun sedikit gambling. Maksudku, bila klub itu menjadi primadona, atau underdog yang kemudian menunjukkan performa gemilang, otomatis brand sponsor akan naik pamor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun