Mohon tunggu...
Phadli Harahap
Phadli Harahap Mohon Tunggu... Freelancer - Aktif di Komunitas Literasi Sukabumi "Sabumi Volunteer"

Seorang Ayah yang senang bercerita. Menulis dan Giat Bersama di sabumiku.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bukan Main Mobile Legend, Anak-Anak Kampung Cibiru Bermain Egrang hingga Waktu Berbuka Puasa

9 Mei 2019   20:47 Diperbarui: 9 Mei 2019   20:54 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perempuan Bermain Egrang. Foto: sabumiku.com

Bukan hal yang aneh lagi saat melihat anak-anak membunuh waktu dengan bermain game online zaman kekinian. Siasat jitu untuk menahan lapar dan haus dan tanpa terasa tiba-tiba sudah azan magrib saja. Namun tidak berlaku bagi anak-anak Kampung Cibiru di Sukabumi.

Kampung cibiru merupakan sebuah kampung yang berada Di Desa Cicantayan, Kacamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi. Di sana, anak-anak biasanya menghabiskan waktu dengan permainan tradisional, terutama egrang hingga waktu berbuka puasa. Iya itu loh permainan dengan dua batang bambu yang dibawahnya terdapat tatakan untuk diinjak.

Anak-Anak dari Kampung Cibiru sangat mahir bermain egrang. Bahkan, anak usia di bawah 5 tahun sudah bisa hilir-mudik dengan menggunakan egrang. Nah, permainan tradisional seperti egrang, galasin, gatrik (patok lele), kelereng, dan sondah (engkek) yang biasa dimainkan oleh mereka.

Permainan tradisional egrang biasanya dimainkan dengan berjalan-jalan di sekitar kampung. Mereka juga bisa menggunakan egrang sambil berlari. Hal yang lebih menarik lagi, anak-anak usia PUAD dan sekolah dasar di kampung Cibiru ternyata terbiasa menggunakan egrang untuk atraksi.

Kalau kata Kang Pibsa, tokoh pemuda di sana bahwa egrang memang sudah menjadi bagian tradisi kampung Cibiru. Permainan egrang dimainkan secara turun-temurun. Meski sempat jarang dimainkan, anak muda Cibiru mencoba untuk mengenalkan kembali permainan egrang kepada anak-anak kecil di sana.

Anak Perempuan dan Laki-Laki Bermain Egrang Bersama. Sumber Foto: sabumiku.com
Anak Perempuan dan Laki-Laki Bermain Egrang Bersama. Sumber Foto: sabumiku.com

Hasilnya sebagian besar anak-anak Kampung Cibiru bisa bermain egrang. Si kakak mengajarkan si adik. Si adik mengajarkan ke teman-temannya. Begitu seterusnya hingga anak-anak terbiasa bermain egrang.

Tradisi permainan egrang tersebut menjadi keunikan tersendiri di Kampung Egrang. Kalau datang ke sana sore hari, maka kita dapat melihat anak-anak riuh berkumpul bersama teman-temannya di luar rumah. Maka, jarang sekali ditemukan anak-anak yang berdiam diri di dalam rumah bermain Mobile Legend ataupun PUBG.

Di antara mereka yang bermain egrang itu, anak-anak lainnya bermain gatrik, galasin, englek, sondah dan kelereng. Menariknya, anak perempuan di Kampung Cibiru pun terbiasa bermain kelereng. Begitu pula permainan lainnya. Jadi tidak ada batasan gender dalam permainan tradisional. Anak laki-laki dan perempuan bisa bermain bersama. Enggak perlu malu bermain bersama dengan perbedaan jenis kelamin.

Anak Perempuan Bermain Kelereng. Sumber Foto: sabumiku.com
Anak Perempuan Bermain Kelereng. Sumber Foto: sabumiku.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun