Mohon tunggu...
Cokie Sutrisno
Cokie Sutrisno Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta blogging

Barlingmascakeb

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Maraknya Donasi Digital

17 Oktober 2019   10:26 Diperbarui: 17 Oktober 2019   10:38 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

PURWOKERTO - Memasuki era digital, teknologi di sektor jasa semakin berkembang. Salah satunya dalam industri jasa keuangan. Pemanfaatan teknologi tersebut ditandai dengan maraknya platform online yang bergerak dalam layanan jasa keuangan. Berbagai perusahaan rintisan (startup) seperti GoPay, DANA, KitaBisa, Tokopedia, berlomba-lomba dalam melakukan inovasi dalam produk finansial digital nya.

Salah satu inovasi nya dengan membuat platform donasi digital. Donasi digital bergerak untuk kegiatan sosial dalam mengumpulkan dana masyarakat untuk sosial dengan bantuan perkembangan teknologi.

Menurut Ulrich dan Eppinger (2001) dalam bukunya yang berjudul "Perencanaan dan Pengembangan Produk", tipe pengembangan produk dibagi menjadi empat kelompok yaitu; platform produk baru, turunan dari platform produk yang telah ada, peningkatan perbaikan untuk produk yang telah ada, dan pada dasarnya produk baru.

Platform donasi digital yang kini sudah bisa dilakukan oleh berbagai perusahaan rintisan (startup) merupakan sebuah platform produk baru dimana platform donasi digital tersebut merupakan sebuah inovasi produk baru dengan bantuan perkembangan teknologi yang bergerak untuk kegiatan sosial.

Donasi digital dilakukan dengan menggunakan uang elektronik. Dengan munculnya uang elektronik akan memungkinkan masyarakat dalam memberikan donasi tanpa menggunakan uang tunai. Uang elektronik memberikan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan transaksi. Hal ini memudahkan setiap orang untuk beramal dimana saja dan kapan saja dengan adanya platform donasi digital tersebut.

Salah satu perusahaan rintisan yang menyediakan layanan donasi digital adalah GoPay dari Gojek melalui program GoPay for good. Program tersebut merupakan wujud komitmen GoPay untuk membangun Indonesia lebih sejahtera dan merata bersama-sama.

Program donasi melalui GoPay for Good itu telah bekerja sama dengan lebih dari 400 masjid dan organisasi di 14 kota seluruh Indonesia. Masjid-masjid yang dapat menerima donasi digital salah satunya adalah Masjid Raya Baiturrahman Aceh, Masjid Salman ITB, Masjid Istiqlal Jakarta, Masjid Az-Zikra hingga Masjid Baiturrahman di Semarang. Sedangkan organisasi yang kerjasama dengan Gopay salah satunya adalah Baznas, LazisMu, Yayasan Dompet Dhuafa Republika, dan PPPA Daarul Quran.

GoPay for Good merupakan fitur inovasi donasi online dan memberikan kemudahan dalam berdonasi yaitu dengan scan kode QR atau memilih GoPay sebagai metode pembayaran. Masjid dan organisasi akan mendapatkan donasi melalui kode QR GoPay sehingga donatur akan lebih mudah berdonasi tanpa harus keluar rumah dan menyediakan uang tunai. Sejak menerima donasi via QR code, jumlah sedekah yang diberikan ketika salat Jumat di seluruh masjid yang bermitra dengan GoPay meningkat dua kali lipat.

Program GoPay for Good yang menawarkan fitur donasi digital sejalan dengan hasil survey World Giving Index 2018 yang menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara paling dermawan. Sejak April 2018 hingga Februari 2019, donasi digital Gopay telah membantu untuk mengumpulkan Rp13 miliar donasi dari 131.000 donatur. Seluruh donasi yang dihimpun 100 persen langsung diterima oleh rumah ibadah dan yayasan.

Baru  baru ini, Dewan Masjid Indonesia (DMI) telah melakukan kerjasama dengan Gopay dalam menambahkan fitur donasi digital. Gopay kini sudah bisa digunakan untuk berdonasi melalui aplikasi Dewan Masjid Indonesia. Hal ini diharapkan akan memudahkan pengguna Gopay untuk beramal di lebih dari 60 ribu masjid di bawah naungan DMI.

Penambahan ide fitur baru donasi digital ini merupakan inisiatif dari Wakil Presiden Indonesia sekaligus Ketua DMI yaitu Jusuf Kalla. Dilansir dari CNN Indonesia tanggal 11 Oktober 2019, dalam acara seremoni topping off pembangunan kantor baru DMI Jusuf Kalla mengatakan bahwa penambahan fitur baru di aplikasi DMI yaitu infak digital dengan pembayaran melalui Gopay diharapkan dapat mendorong digitalisasi masjid secara menyeluruh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun