Mohon tunggu...
Petrus Rabu
Petrus Rabu Mohon Tunggu... Buruh - Buruh

Harapan adalah mimpi dari seorang terjaga _Aristoteles

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tahun Baru Imlek dan Harapan Pelaksanaan Pesta Demokrasi yang Aman

3 Februari 2019   16:09 Diperbarui: 4 Februari 2019   16:18 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul artikel ini sama sekali tidak bermaksud mencampur-adukan urusan politik dengan tahun baru Imlek sebagai perayaan yang bercirikan tradisi dan kepercayaan. Saya hanya coba mengaitkan dan mengambil pesan penting dari perayaan tahun baru Imlek sesuai konteks social yang kita hadapi saat ini.

Bahwa perlu diakui perayaan Imlek tahun 2019 ini berada dibawah suasana dimana bangsa ini tengah menghadapi persiapan pelaksanaan pesta demokrasi 2019, yaitu pemilihan presiden dan wakil presiden, legislatif dan Dewan Perwakilan Daerah. Karena itu tidak salah jika kita memetik makna perayaan tradisi dan religius ini dalam konteks social politik yang kita hadapi saat ini.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa tanggal 5 Februari 2019, kita merayakan tahun baru Imlek sebuah perayaan terpenting orang Tionghoa. Artinya 71 hari lagi kita memilih presiden dan wakil presiden, DPR RI, DPRD dan DPD.

Bila kita ingin mengambil makna dan pesan Tahun Baru Imlek dalam konteks Pilpres 2019, tentu kita perlu mengendus lebih jauh apa itu tahun baru Imlek.

Menurut Wikipedia, perayaan tahun baru Imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan ada tanggal kelima belas (pada saat bulan purnama). Malam tahun baru imlek dikenal "malam pergantian tahun".

Pada peradaban Asia Timur dan Asia Tenggara, tahun baru Imlek dirayakan oleh jenis kebudayaan dan religius kepercayaan Tionghoa.

Pada moment ini selain merayakan pergantian waktu, masyarakat Tionghoa juga menggunakannya sebagai kesempatan untuk berkumpul keluarga, jamuan dan anjangsana untuk meningkatkan silahturahmi, kekerabatan dan kekeluargaan.

Pada titik ini ada perayaan perubahan waktu. Ada syukur. Layaknya kita merayakan malam pergantian tahun 2018 ke 2019 beberapa waktu lalu. Di dalamnya ada refleksi, resolusi, harapan, target dan impian yang akan diraih.

Di Tiongkok, sesuai adat dan tradisi wilayah setempat perayaan Tahun Baru Imlek dikemas dalam beragam tema. Namun semuanya bertemakan perjamuan pada malam Tahun Baru, serta penyulutan kembang api. 

Tradisi dan kepercayaan ini menyebarluas ke seluruh Asia dan belahan dunia termasuk Indonesia seiring proses migrasi dan asimilasi penduduk.

Tahun Baru Imlek juga dirayakan, dan pada berbagai derajat, telah menjadi bagian dari budaya tradisional dari negara-negara tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun