Saat ini kita seringkali mendengar istilah pencitraan atas pasangan jokowi-jk yang katanya dicitrakan merakyat. Dengan menggunakan baju yg sederhana, blusukan, naik bajaj, makan di warteg, dll membuat pasangan jokowi dibanjiri statement pencitraan seakan-akan sederhana dan membela rakyat kecil.
Namun demikian,ketika kita mencoba melihat rekam jejak jokowi, baik sejak menjadi walikota solo 2 periode maupun menjadi gubernur DKI, gaya yang ditampilkan juga cenderung sama dan tidak berubah. Terus yang menjadi pertanyaan apakah hal ini disebut pencitraan? Apakah memang karakter dan nilai diri seperti ini disebut pencitraan? Terus apa pencitraan itu?
Bila kita melihat terjemahannya dalam bahasa inggris berarti imaging atau proses membangun image atau simbol diri dan atau lembaga. Dalam ilmu pemasaran, kita mengenal proses personal branding yaitu suatu aktivitas untuk mengenalkan merek atau identitas diri individu. Dalam proses ini dibagi dalam beberapa tingkatan singkatnya dari proses membangun personal image/brand image hingga di tingkat tertinggi yaitu masyarakat atau kalayak menyadari bahwa hal tersebut adalah memang identitas, karakter ataupun nilai personal dari individu tersebut. Untuk mencapai titik ini, dibutuhkan proses yang berulang-ulang dan secara konsisten dalam jangka waktu yang panjang yang memang menunjukkan bahwa apa yang ditampilkan merupakan identitas ataupun nilai diri sebenarnya dari individu tersebut.
Maka dari itu, kembali ke topik awal maka kita dapat kembali menanyakan dan menjawab apakah identitas yang tampak secara konsisten selama 10 tahun tersebut adalah pencitraan?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI