Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Nature

Jangan Lelah Mewaspadai Alam

11 Februari 2019   14:09 Diperbarui: 11 Februari 2019   15:36 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan lelah mewaspadai alam. Demikian harapan seorang indigo di Subang, Jawa Barat, yang mengaku dirinya Putri Abah.

Harapan itu disampaikan Putri kepada penulis ketika bertemu secara tidak sengaja di Subang, ketika penulis melakukan perjalanan ke Subang---setelah berhenti dari pekerjaaan dan memutuskan untuk jadi penulis lepas, selain mengembangkan usaha keluarga.

Menurut Putri, dalam beberapa hari terakhir ini, ia sering diganggu mimpi dan bayangan tentang bencana alam. "Mimpi itu begitu sering dan mengganggu, sampai-sampai saya tidak kuat melihatnya," ujarnya.

Ia tidak tahu di mana dan kapan bencana itu akan terjadi. Yang jelas, katanya, bencana itu sering terjadi dan beberapa di antaranya menyebabkan korban.

"Saya sebenarnya berusaha untuk menghindari bayangan dan mimpi itu, tapi tak bisa. Dan bencananya berkaitan dengan tanah, angin, api dan air," ungkapnya.

Ia mengaku tidak ingin apa yang ada dalam mimpi dan bayangannya benar-benar terjadi. Ia ingin, itu hanya wujud ketakutannya saja. Ia tidak ingin melihat bencana dalam kehidupan nyata, apalagi di negeri ini. Bencana alam, cukuplah terjadi di tahun 2018 lalu.

Hanya, terlepas dari hanya mimpi atau pertanda, Putri meminta kita tetap mewaspadai alam. "Yang berada dekat lautan, gunung dan tebing, harus hati-hati. Tolong sampaikan ya," harapnya.

Menurut Putri, saat ini manusia terlalu mementingkan diri sendiri, bahkan tak sedikit yang sengaja merusak alam. Jika bencana itu memang benar terjadi, ungkapnya, penyebabnya karena manusianya sendiri yang memang egois dan serakah.

Saat akan berpisah, Putri yang dengan sukarela memberikan nomor kontaknya mengaku senang bertemu penulis.

"Tak banyak yang mau ngobrol dengan saya dan tidak memperyai ucapan saya," ucapnya.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun