I Kadek Permana Putra
Prodi Akuntansi FEB Unmas Denpasar
Sebelum membahas kedua hubungan topik diatas, patut kita ketahui apa sebenarnya corona virus tersebut. Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah sebuah virus baru yang dapat menular ke manusia. Virus ini dapat menular ke manusia tanpa memandang umur, baik anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil dan ibu menyusui. Virus ini sangat mengerikan karena sudah memakan korban jiwa yang sangat banyak dari berbagai belahan dunia.
Virus COVID 19 pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir bulan Desember 2019. Virus ini kemudian mulai merambat dengan cepat di negara tersebut dan bahkan sampai ke negara-lainnya di belahan dunia termasuk Indonesia
Corona virus adalah virus yang menyerang system pernapasan pada tubuh manusia, sehingga virus tersebut dapat mengakibatkan penderitanya mengalami flu, demam, pilek batuk dan yang paling parah adalah mengalami infeksi pernapasan berat dan infeksi paru-paru (pneumonia).
Gejala yang ditimbulkan dari virus COVID 19 ini adalah penderitanya akan mengalami gejala seperti flu pada umumnya dan kemudian virus ini menginfeksi paru-paru sehingga penderitanya mengalami sesak nafas dan paling parah adalah mengakibatkan kematian.
Virus Corona di Indonesia teridentifikasi pada bulan Maret 2020 dan sampai saat ini sudah sudah 800 lebih yang positif terinveksi dan sudah lebih dari 50 jiwa melayang karena virus ini.
Lalu, apa dampaknya terhadap IHSG ?
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG saat ini sedang mengalami penurunan akibat mewabahnya virus corona. Hal ini disebabkan kekhawatiran berlebih dari pelaku ekonomi terhadap wabah virus corona. Jika melihat pergerakan IHSG dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS dalam beberapa pekan ini nampaknya nilai mata uang Rupiah mengalami penurunan yang sangat tajam sehingga membuat kekacauan di sektor ekonomi.
Jika dilihat dari data statistic yang dikutip dari laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG sudah terjun bebas 13,44% sejak 1 Januari-28 Februari 2020. Pelemahan IHSG terjadi karena akibat dari penyebaran virus Corona yang sedang melanda hampir seluruh belahan dunia.
Meluasnya virus corona juga memicu kepanikan para investor. Para investor berbondong- bondong melepas kepemilikan sahamnya di berbagai portofolio. Sejak virus ini merebak, setidaknya terjadi aliran dana yang keluar dari Indonesia yang totalnya senilai Rp30,8 triliun rupiah.