Agustus 17, 2025Â
CREATIVE AQUACULTURE : Peningkatan Kualitas Ternak Ikan, Pakan Nutriplus dan Distribusi Terpadu pada Desa Parangargo, Malang Jawa Timur
Di tengah perkembangan pesat sektor perikanan budidaya di Indonesia, inovasi dan kreativitas menjadi kunci utama dalam mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Desa Parangargo, yang terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur, merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi besar dalam bidang aquaculture atau budidaya ikan. Namun, berbagai tantangan seperti kualitas ternak ikan yang belum optimal, kebutuhan akan pakan yang berkualitas, serta sistem distribusi yang belum terpadu masih menjadi kendala dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan para pembudidaya ikan di desa ini.
Melalui Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Merdeka Malang ini, dengan Creative Aquaculture, kami berupaya meningkatkan kualitas ternak ikan dengan penerapan pakan inovatif, yaitu Pakan Nutriplus, yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ikan secara optimal. Selain itu, integrasi sistem distribusi terpadu juga diimplementasikan guna memperlancar akses pasar dan mengurangi biaya logistik. Pendekatan komprehensif ini diharapkan mampu mendorong kemajuan sektor aquaculture di Desa Parangargo sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Kesulitan yang dialami para peternak ikan di Desa Parangargo banyak berkaitan dengan minimnya edukasi dan persiapan dalam mengelola budidaya ikan pada lahan yang terbatas. Untuk menghadapi tantangan tersebut, dibutuhkan suatu program pemberdayaan masyarakat yang bersifat edukatif sekaligus praktis, dengan melibatkan peran aktif mahasiswa, pemerintah desa, serta lembaga terkait. Melalui pelaksanaan program ini, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan keterampilan dalam budidaya ikan lele serta mengembangkan pakan alternatif yang lebih hemat biaya dan efektif, sehingga mampu mendukung peningkatan produksi secara berkesinambungan.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak positif terhadap penguatan ekonomi masyarakat desa, tetapi juga menjadi wadah kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam mengoptimalkan potensi lokal. Selain berfokus pada peningkatan pendapatan warga, pengembangan budidaya ikan lele sejalan dengan program ketahanan pangan nasional. Lele dipilih karena merupakan komoditas perikanan unggulan dengan nilai jual tinggi, siklus hidup relatif singkat, serta kemampuan adaptasi yang baik di berbagai kondisi lingkungan, sehingga sangat sesuai untuk dikembangkan di kawasan pedesaan seperti Dusun Juwet Manting.
Pemanfaatan teknologi tepat guna, seperti formulasi pakan alternatif berbahan dasar lokal (contohnya dedak, polar dan ikan teri), diharapkan mampu menjadi solusi nyata untuk menekan biaya produksi sekaligus meningkatkan efisiensi pertumbuhan ikan. Namun, upaya ini perlu diimbangi dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, baik dari segi pengetahuan teknis maupun keterampilan manajerial, agar masyarakat mampu mengelola usaha budidaya secara mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Kegiatan ini sekaligus merepresentasikan peran aktif perguruan tinggi dalam proses pemberdayaan masyarakat melalui program pengabdian, khususnya dengan mendampingi warga desa dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan yang mereka alami secara langsung. Sinergi antara mahasiswa, akademisi, dan masyarakat desa menjadi elemen penting sebagai wujud integrasi antara ilmu pengetahuan dengan praktik di lapangan.
Melalui pelatihan budidaya ikan lele serta peningkatan kualitas pakan, diharapkan terbentuk ekosistem usaha perikanan yang lebih mandiri, efisien, serta berorientasi pada penguatan kapasitas dan kesejahteraan masyarakat Desa Parangargo secara menyeluruh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI