Mohon tunggu...
Perang Bintang
Perang Bintang Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perang Bintang Lima di Papua

22 November 2017   14:36 Diperbarui: 22 November 2017   14:51 4233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 Kandidat Panglima TNI : KSAD Mulyono, KSAL Ade Supandi dan KSAU Hadi Tjahjanto

Pergantian jabatan Panglima TNI membuka persaingan antara Panglima Maritim yang turun pamor karena ancaman konflik Laut China Selatan meredup melawan Panglima Daratan yang naik pamor karena ancaman konflik di daratan Papua memanas. Perang Bintang Lima adalah Perebutan Panglima di Papua.

Pergantian jabatan Panglima TNI sudah dekat. Jabatan Jenderal Gatot Nurmantyo akan berakhir atau pensiun pada akhir Maret 2018. Kompetisi panas memperebutkan kursi Panglima TNI langsung dibuka, bersamaan dengan dimulainya konflik daratan Papua.

Matra Laut dan Matra Udara mendesak sosok tentara yang dapat merealisasikan Poros Maritim yang dicita-citakan Presiden Joko Widodo. Matra Darat seakan tak menggubris soalan pergantian Panglima namun begitu aktif mendesak penyelesaian konflik di daratan Papua.

TNI AL dan TNI AU mendesak sosok Panglima Maritim, sedangkan TNI AD cukup optimis pada sosok Panglima Darat. Perginya ancaman perang Laut China Selatan seakan menghapus urgensi Poros Maritim. Datangnya ancaman konflik di daratan Papua seakan menciptakan urgensi Poros Daratan.

Perang Bintang Lima adalah persaingan merebut perhatian Presiden Joko Widodo agar menunjuk sosok Panglima Maritim atau Panglima Daratan.

***

Ide Poros Maritim bergaung sejak Pilpres 2014. Ancaman perang Laut China Selatan menghidupkan urgensi perubahan poros Indonesia ke arah Poros Maritim. Sektor Pertanian mulai diimbangi dengan sektor Kelautan dan Perikanan. Jalur tol Darat mulai diberi harapan pada tol Laut. Kilang Darat ingin diimbangi dengan Kilang Laut walaupun akhirnya Blok Masela pilih Kilang Darat.

Dominasi TNI AD mulai diimbangi dengan TNI AL dan TNI AU. Pertahanan Darat mulai disaingi oleh ide Pertahanan Maritim yang mencakup Laut dan Udara. Persaingan Alutsista tak ketinggalan tren. Haluan pertahanan Indonesia yang cenderung mengandalkan Alutsista Darat mulai disaingi ide penguatan Alutsista Maritim (Laut dan Udara). Pemasok senjata dari haluan Alutsista Darat enggan disaingi oleh masuknya haluan Alutsista Maritim. Penyanderaan Alutsista pun terjadi. Polemik Alutsista berkepanjangan mendesak solusi karena haluan Alutsista Darat maupun Alutsista Maritim mau berdagang.

Perang Bintang Lima adalah persaingan panas antara haluan Alutsista Maritim yang hendak menguatkan pertahanan Maritim, dihadang oleh haluan Alutsista Darat yang tidak ingin Poros Maritim.

***

Tahun 2017 hampir berakhir, jabatan Panglima TNI Gatot Nurmantyo hampir habis. Peluang Kepala Staf TNI menjadi Panglima TNI terbuka lebar. Perebutan haluan Alutsista yang terganjal penyanderaan kasus, berubah menjadi perebutan Panglima TNI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun