Mohon tunggu...
Fajar Kustiawan
Fajar Kustiawan Mohon Tunggu... -

Seorang Pemerhati Sosial, Penggali Rahasia Kehidupan, Penikmat Seni, Pengempul Aksara dan Penghibur Duka yang selalu berusaha ceria agar menjadi insan yang berarti bagi makhluk lainnya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harus atau Tidak Harus

5 Mei 2016   17:41 Diperbarui: 5 Mei 2016   17:56 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sering kali sebuah keharusan menuntut kita tampil sempurna tanpa celah. Padahal adakalanya prinsip keharusan seperti itu justru membuat kita jatuh pada sebuah kesalahan dan menjadikannya tidak sempurna.

Misalnya seorang karyawan yang merasa harus tampil sebaik mungkin saat presentasi dihadapan atasannya. Dari mulai pakaian, gaya bicara, bahan presentasi diharuskan sebaik mungkin. Namun kenyataannya, tangannya menjatuhkan pointer, menyenggol gelas bahkan lupa nama file presentasinya.

Atau pemain bola yang harus mencetak gol untuk kemenangan timnya. Justru malah mencetak gol ke kandang sendiri alias gol bunuh diri.

Semakin dituntut harus terkadang semakin terbebani dan pikiran terikat pada tekanan yang makin lama makin mencekik konsentrasi. Justru tanpa sadar pikiran membayangkan hal-hal negatif yang menghubungkan pada kegagalan dan memang berakhir demikian.

Jadi, bongkarlah pagar-pagar keharusan dengan berusaha memberikan sebaik mungkin yang kita bisa. Cukup mensugesti diri untuk melakukan hal terbaik tanpa harus, sehingga pikiran sudah mengkondisikan dan siap walaupun menerima hal terburuk sekalipun.

Bersenang-senanglah dengan presentasi kita dengan rasa percaya diri dan mainkan saja bolanya sebaik mungkin, nikmati serta rasakan bedanya. Dengan begitu apapun hasilnya senyum akan tetap tersaji diwajah bahagia kita. Sekali lagi, bahagia milik kita tanpa kata "harus".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun