Mohon tunggu...
PENI APRILIA
PENI APRILIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajaran tidak di dapat dengan kebetulan ,maka,harus dicari dengan semangat dan dijalani dengan tekun.

MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Pendidikan Karakter di Masa Pandemi

28 November 2021   12:00 Diperbarui: 28 November 2021   12:41 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peni Aprilia (Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Sultan Agung)

Di era globalisasi kemajuan ilmu teknologi sangatlah mengkhawatirkan khusunya bagi generasi muda,atau yang sering di sebut dengan genersi milenial .Maka untuk menghadapi tantangan zaman di Indonesia perlu di terapkan adanya pendidikan karakter.Pendidikan Karakter sendiri mempunyai arti yaitu upaya mewujudkan generasi bangsa yang cerdas dan baik atau memiliki akhlak mulia dan berkepribadian baik.Keberhasilan pendidikan karakter mengisyaratkan pembelajaran tidak serta merta di lihat dari pesepektif ranah kognitif saja,melainkan bagaimana keseimbangan ranah kognitif,afektif dan psikomotor.

Pendidikan karakter memiliki tiga fungsi utama.Pertama,fungsi pembentukan dan pengembangan potensi.Pendidikan karakter membentuk dan mengembangkan potensi siswa,agar berpikiran baik dan berperilaku sesuai dengan falsafah pancasila.Kedua,fungsi perbaikan dan penguatan.Pendidikan karakter memperbaiki dan meperkuat peran keluarga,satuan pendidikan,masyarakat,dan pemerintah untuk ikut berpatisipasi dan bertanggung jawab dalam pengembangan potensi warga Negara menuju bangsa yang maju dan sejahtera.Ketiga,fungsi penyaring.Pendidikan karakter memilah budaya sendiri dan menyaring budaya bangsa lain,yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa.

Namun keadaan diluar prediksi,sejak adanya wabah penyakit covid-19 telah menghambat dalam membagun pendidikan karakter,dan membawa perubahan yang mendesak dari berbagai sektor.Perkembangan virus dengan cepat menyebar luas di seluruh dunia,khususnya Indonesia.setiap hari di dunia mengabarkan bertambahnya cakupan dan dampak covid-19.Angka kematian akibat covid-19 semakin meningkat sejak pertama kali diumumkan ada masyarakat yang positif terkena covid-19,pada awal maret 2020.Upaya Negara dalam menghambat penyebaran virus juga merambah ke dunia pendidikan.Berdasarkan kebijakan menteri pendidikan dan kebudayaan tenteng pelaksanaan penidikan di masa darurat penyebaran covid-19,memberi himbauan bahwa pelaksanaan pembelajaran di lakukan dari rumah melaui pembelajaran daring ,yang biasanya dilakukan menggunakan goegle classroom,grup whattsapp atau media yang lain.

Namun hal ini Banyak keterbatasan dan permasalahan yang terjadi. Dari segi siswa ,tidak semua siswa memiliki android atau laptop untuk mengakses pembelajaran,selain itu,di daerah pelosok misalnya,tidak semua siswa berasal dari keluarga yang mampu untuk bisa membeli kuota internet setiap waktu.Seperti di ketahui ketika pembelajaran daring diberlakukan,peserta didik cenderung mengikuti pembelajaran yang kurang menunjukkan kedisiplinan sebagaimana pembelajaran tatap muka,Mereka hanya mengerjakan tugas dari guru sesuai tenggat yang telah di tentukan, dan terkadang peserta didik berlama-lama menggunakan gawai bukan untuk belajar melainkan untuk bermain game.

Dengan demikian guru perlu mengatur strategi pembelajaran dengan mengarahkan aspek penanaman integritas,makna integritas tersebut adalah menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat di percaya dalam perkataan ,pekerjaan dan tindakan,yang memiki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral.Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga Negara,aktif terlibat dalam kehidupan sosial,melalui konsitensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran.Penanaman karakter di era pandemi ini memang menunutut guru untuk kreatif mengemas pembelajaran secara inovatif tanpa mengurangi nilai humaniora yang menjadi ciri khas dan menjadi jati diri bangsa Indonesia.

Dalam hal ini peran guru yang berhubungan dengan sarana dan prasarana proses pembelajaran daring,sangat penting,pertama Guru mengarahkan agar peserta didik  menggunakan gawai hanya sesuai dengan kebtuhan belajar saja.Kebutuhan lain di luar pembelajaran cukup sekedarnya,tidak dalam durasi lama dan hanya sebatas permainan dan konten positif.Kedua guru menjelaskan konten yang bermanfaat,misalnya hal yang berhubungan dengan materi pelajaran,perkembangan teknologi dan akhlak mulia.Ketiga,Guru menjelaskan dampak positif dan negative dalam penggunaan gawai.Keempat,Guru menanamkan dan menguatkan nilai karakter kepada peserta didik dengan pengarahan,nasihat,dan teladan.Dengan demikian,gawai tidak akan membuat karakter mengalami kemunduran,tetapi terus maksimal.

Jadi adanya covid-19 menjadi penghambat dalam membangun pendidikan karakter,namun para guru mengupayakan untuk mengatur strategi yang berintegritas dan berperan penuh dalam membangun pendidikan krakter di masa pandemi,yaitu menanamkan dan menguatkan  nilai karakter kepada peserta didik dengan cara pengarahan,nasihat,dan teladan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun