Mohon tunggu...
solehuddin dori
solehuddin dori Mohon Tunggu... -

Pengamat berbagai masalah sosial, politik, budaya dan ekomomi, yang berpikiran jernih dan bebas kepentingan apapun. Ingin melihat Indonesia yang maju dan sejahtera.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Hercules Siap-siap Bebas! Relakah Anda?

10 Februari 2014   07:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:59 1825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ingat kasus premanisme Hercules? Sudah sampai dimanakah kasus tersebut? Ada yang tahu? Hehe, saya tidak heran jika Anda melupakan kasus Hercules dan premanisme, yang beberapa bulan lalu ramai dibicarakan termasuk di Kompasiana. Tapi sekarang, suaranya nyaris tak terdengar. Bahkan kita juga cenderung tidak peduli dengan kasus ini. Padahal, kita sering berteriak-teriak lantang: Berantas Premanisme! Mana ya teriakan itu???

Kabarnya, Hercules memang sedang di atas angin, karena berbagai hal. Salah satunya, publik tak lagi menyoroti kasusnya. Sebuah kasus kejahatan akan tenggelam dengan sendirinya ketika publik tidak lagi peduli terhadap kasus tersebut. Hal inilah yang terjadi pada kasus premanisme khususnya menyangkut Hercules. Sudah menjadi karakter kita ya, mudah melupakan berbagai kejadian bahkan yang penting atau sangat penting sekalipun.

Nah, saya mau mengingatkan Anda dengan sejumlah fakta, yang bakal membuat Anda merinding, hehe. Mirip reaksi kita kalau menonton sinema horor yang sekarang merebak lagi di televisi (capek deh).

1. Hercules itu bukan preman biasa. Dia kaya raya. Silakan tanya dan ulik tuh harta Hercules lewat PPATK. Lembaga itu pasti punya data rekening Hercules, istrinya atau keluarganya. Dia kaya raya karena mendapatkan banyak sekali setoran. Percaya tidak kalau dalam sehari dia bisa mendapatkan Rp100juta? Dalam sehari lho! Logikanya, pengemis jalanan aja bisa punya uang Rp25juta, apalagi Hercules bukan? Silakan hitung berapa pemasukannya dalam sebulan, setahun... Itulah sebabnya, Hercules bisa bayar pengacara mahal untuk menangani kasusnya. Ayo tebak siapa pengacaranya! OC. Kaligis. Buat bayar dia butuh uang miliaran lho! Karena kekayaannya itulah Hercules boleh jadi berani juga menawari polisi, jaksa atau hakim dengan uang segubrak, agar kasusnya bisa diatur.
2. Hercules itu bukan preman biasa. Dia punya backing yang banyak dan kuat. Silakan telusuri siapa saja yang ada di belakang Hercules. Mulai dari orang perorang, mafia judi, pengusaha besar-menengah-kecil ada di belakang Hercules. Anda juga sudah tahu kan, Gerindra juga sempat berkali-kali membelanya? Anehnya, kini partai politik yang mendukung bertambah. Anda mungkin akan kaget kalau politisi Hanura juga diam-diam menyukai Hercules, hehe. Menurut sebuah sumber yang dapat dipercaya (meniru Majalah Tempo nih gaya tulisannya), ada anggota DPR, seorang wanita Hanura yang mendesak polisi untuk membebaskan Hercules. Waduh, parah!
3. Hercules bukan preman biasa. Dia ditakuti banyak orang. Ngeri-ngeri sedap deh mendengarkan cerita tentang Hercules ini. Kata Polres Jakbar, dia bisa memalak orang dengan angka yang besar, dan orang itu menurut, lalu takut melapor ke polisi. Sejumlah saksi yang awalnya mau melapor, urung karena takut. Saksi yang sudah mau menjadi saksi di pengadilan pun, ragu-ragu dan takut. Luar biasa ya kehebatan seorang Hercules.

Sekarang, menjelang proses persidangan yang panjang, Hercules sedang di atas angin,karena sejumlah hal, selain hal-hal yang tertulis di atas.
1. Publik tidak lagi peduli. Banyak orang yang lupa akan kasus ini.
2. Media massa kebanyakan isu, atau mungkin saja sebagian wartawan kriminal dibayari Hercules he he sehingga kasusnya tidak pernah diangkat lagi. Pas persidangan beberapa waktu lalu (awal Februari), hanya segelintir wartawan yang datang. Fakta.
3. Saksi yang mau mengungkapkan fakta takut bersaksi, karena mendapatkan ancaman.
4. Polisi, hakim dan jaksa kemungkinan besar diiming-imingi sejumlah uang, kan Hercules kaya raya he he. Nah lho. Polisi sih tampaknya serius, karena masih terus kawal kasus ini. Bagaimana dengan yang lain? Au ah gelap!

Lalu kita bisa berharap apa?
Apakah kita akan kalah oleh premanisme?
Ke mana para pemuka agama, pemimpin kelompok agama, organisasi keagamaan yang katanya anti kemaksiatan dan kemungkaran?
Mana teriakan mereka untuk anti premanisme?
Halo FPI? Halo FUI? Halo Forkabi? Betawi Rembug?
Pak Dien Syamsudin, Muhammadyah, mana suara Anda?
Pentolan-pentolan NU, mana suara mu menentang kemaksiatan?

Ya Allah Ya Tuhan Kami, tolong banget lindungilah kami dari kejahatan dan kemungkaran.
Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun