Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Anak Obesitas atau Bongsor, Tiap Tahun Ganti Seragam

27 Desember 2020   11:07 Diperbarui: 27 Desember 2020   11:25 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seragam (Dok fajar.do.id)

Anak obesitas dan bongsor bagi orangtua harus ekstra pengeluaran dananya, terutama pada seragam sekolah, seragam sehari-hari, wajar jika mereka selalu meminta atau dibelikan oleh mamanya bahwa pakaian yang dipakai seret atau sudah tidak muat di perut atau kaki, malu kalau dipakai dan bikin sakit jika duduk.

Seragam sekolah di era digitalisasi memang mudah belinya, bisa langsung ke toko pakaian atau beli online sesuai ukuran yang ada, sehingga yang mau beli pun bisa dari rumah atau bisa ke toko pakaian atau penjahit jika belinya bahan pakaian.

Namun untuk seragam bentuk kaos sekolah maka disediakan pihak sekolah secara kolektif, jika beli pun tidak pesan perorangan, harus sama-sama satu angkatan atau satu kelas. 

Saat pandemi corona, maka anak sekolah dipastikan mengalami kenaikan bobot berat badan, selain berpikirnya kurang, perasaan nyaman dan aman bersama keluarga menyebabkan anak ini semakin gemuk, dan saat gemuk karena kurang olahraga menyebabkan anak ini pakaian sekolahnya tidak muat jika dipakai, wah rencana januari ada sekolah bisa jadi orangtua mulai diminya sama anaknya untuk dibelikan seragam ganti yang pas. 

Anak semakin tertarik dengan dunia gadget dan saat sudah dipegang lupa waktu, karena asiknya dunia permainan teknologi, hasrusnya bersahabat dengan teman sebaya, malah memilih di rumah saja sambil bermain game online. Mereka semakin familier, dunia teknologi semakin gembira dengan tren bagi anak untuk menggunakan teknologi, wajar jika satu rumah bisa saja lebih dari 3-5 handphone android karena ada ayah, ibu dan 2 anak, jika anaknya lebih dari 5 misalnya, maka pengeluaran orangtuanya jelas semakon bertambah terutama pada kebutuhan kuota dan pulsa. 

Kadang anak juga lupa saat bermain internet, perut lapar tak terasa, kalau orangtuanya lupa bisa saja anak ini makannya kurang, tapi jika camilan atau snack tersedia, maka bisa saja snack habis bertambahkan berat badannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun