Hak anak harus dipenuhi, yakni hak hidup, tumbuhkembang, perlindungan dan partisipasi. Stunting masuk di hak hidup dan tumbuhkembang oleh karena itu orangtua, pemerintah desa dan Negara juga harus hadir. Komitmen semua lini sangat penting apalagi terkait layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan.Â
Demikian disampaikan Kabid Pemsosbud Bapperlitbangda Kabupaten Brebes R. Rela Rahayuningsih, S.Sos, M.Si pada saat acara advokasi stunting di Aula Balai Desa Negla, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Selasa (10/11/2020).
Sementara Kades Negla Bambang Irwanto, SE dengan gayanya menanyakan kepada peserta, apa itu stunting, ada yang jawab kurang gizi, ada yang jawab cebol, kuntet, dan ragamnya, lalu Kades memberikan informasi bahwa stunting itu penting, warga harus paham dan tolong disosialisasikan ke masyarakat setelah menerima informasi stunting.
" Stunting itu usianya sama tapi tingginya tidak sama, kekurangan gizi bisa menyebabkan stunting, termasuk salah asupan gizi  juga menjadi salah satu penyebab stunting," katanya.Â
Salah satu narasumber Kepala Puskesmas Bojongsari dr. Sugiantoro, M.Kes, bahwa Wilayah Desa Negla masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Bojongsari. Efek stunting akanrentan penyakit, kecerdasan tidak maksimal  dan ke depannya produktivitas penerus bangsa menjadi beban ganda.Â
" 1000 hari, sejak pembuahan di rahim sampai 2 tahun adalah intervensi terbaik untuk gizi, baik itu asupan kepada sang buah hati termasuk kepada ibu yang menyusuinya,"tuturnya.
Memberikan Air Susu Ibu (ASI) itu salah satu pencegahan stunting, selama bayi baru lahir hingga 6 bulan full ASI saja jangan diberikan makanan apapun, setelah 6 bulan hingga 2 tahun tetap di kasih ASI dan MPASI.
Rata-rata anak yang stunting mayoritas keluarga miskin, oleh karena itu pastikan agar asupan gizi mereka juga tercukupi, bagaimana memastikan anaknya sehat, memberikan makanan yang berimbang, seperti dikasih buah, sayuran, protein, karbohidrat, yang lengkap.Â
ASI itu produk ciptaan yang tiada tanding, imunitas ASI memang luar biasa, kalau dibandingkan dengan susu formula kalah semua, baik nilai gizinya maupun manfaatnya. Oleh karena itu Kepala Puskesmas  berpesan agar warga yang sekarang hamil atau pasangan usia subur atau yang sedang mengandung untuk membantu mensukseskan cakupan ASI maksimal, dengan cara pastikan Ibu saat menyusui bayinya untuk berikan ASI.Â