Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

WFH Menjadi Jurus Bekerja di Jabodetabek Efek PSBB

14 September 2020   09:31 Diperbarui: 14 September 2020   09:34 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Jakarta Efek PSBB ( Dok www.ayojakarta.com)

Sepi rasanya perkantoran di sejumlah kementerian, seiring dengan efek perberlakuan PSBB DKI Jakarta yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai hari ini 14 September 2020 di berlakukan, ini diterapkan sesuai dengan  kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Beberapa ASN di Kementerian juga terlihat sepi, seperti halnya di Kemendes dan beberapa kantor lainnya.

Namun ada beberapa yang masih buka seperti dirilis di media liputan6.com yang dijelaskan ada 11 beberapa sektor usaha yang masih bisa beroperasi selama PSBB ialah: Perusahaan kesehatan, Usaha bahan pangan, Energi, Telekomunikasi dan teknologi informatika, Keuangan, Logistik, Perhotelan, Konstruksi, Industri strategis, Pelayanan dasar, utilitas publik, dan industri yang ditetapkan sebagai obyek vital nasional dan obyek tertentu, Pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Pastinya ada imbas dari pemberlakukan PSBB tahap ke 2 in, karena sektor ekonomi harus tetap hidup dan masyarakat juga harus tidak kehilangan pekerjaan akibat ada dampak kebijakan ini. Bekerja dirumah menjadi salah satu upaya agar mereka yang bekerja tetap beraktivitas seperti biasa, tidak mengurangi kinerja dalam bekerja. Harus selalu semangat, tetap menjaga kesehatan, dan mematuhi protokol kesehatan. 

Bagi pengusaha warteg, atau warung makanan di beberapa titik di DKI Jakarta mestinya akan kena imbasnya. Mereka yang makan biasanya di warung secara langsung, namun karena pemberlakuan PSBB maka hanya bisa pesan langsung bungkus dan bawa ke rumah, tentunya mengurangi uang yang dikeluarkan, karena bungkus nasi akan sangat berbeda ketika makan pagi, siang, atau sore secara langsung di warung makannya. 

Harusnya makan habis rata-rata 30 rb sekali datang, karena bungkus ya akhirnya hanya separo saja yang dikeluarkan. Pebisnis warung makan harus extra kerja keras bagaimana agar warungnya tetap laku, namun akan mengurangi stok masakan, kalau biasanya harus penuh stoknya, karena ini PSBB maka akan mengambil kebijakan terbaiknya agar tidak merugi. 

Aturan dalam PSBB ini juga mencabut aturan ganjil genap selama PSBB, driver online diizinkan untuk mengangkut dan membawa orderan penumpang dengan syarat protokol kesehatan yang ketat. Motor berbasis aplikasi diperbolehkan untuk mengangkut barang dan penumpang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun