Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

K.H. Ahmad Muwafiq, Dakwah tentang Peradaban Islam di Ponpes Assalafiyah Brebes

20 Agustus 2020   23:48 Diperbarui: 21 Agustus 2020   00:27 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khotmil Quran Ponpes Assalafiyah Brebes (Dokpri)

KH Ahmad Muwafiq atau dikenal dengan Gus Muwafiq, kyai asal Provinsi Yogyakarta, hadir dalam acara Khotmil Qur'an di Ponpes Assalafiyah Luwungragi Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes. Kamis (20/08/2020). 

Masyarakat Indonesia mengenal Gus Muwafiq dikenal sebagai Kyai dengan pemahaman sejarah yang sangat mendalam, mulai sejarah peradaban manusia, sejarah Agama Islam pada masa kenabian, hingga sejarah Nusantara. Begitu pula sejarah agama Islam di Indonesia mulai dari awal perkembangan hingga saat ini. Gus Muwafiq dapat menjelaskan secara jelas dan mudah difahami tentang setiap maksud dan makna filosofis dari setiap ajaran dan anjuran para Kyai tentang khas dakwah di Nusantara.

Semua yang memegang kitab suci pegangan para  Nabi seperti Kitab Taurat, kepada Nabi Musa as. Kitab Zabur, kepada Nabi Daud as. Kitab Injil, kepada Nabi Isa as dan Muhamad menerima Kitab Alquran, semua yang diterimanya itu pasti ada peradaban yang dibawa, dan di dalam Alquran yang diterima oleh Nabi Muhamad menjawab semua kitab yang ada yang dibawakan para nabi terdahulu. 

Disebutkan bahwa Gus Muwafiq dikenal sebagai salah satu orator NU zaman Now karena kedalaman ilmu dan kemampuan orasi yang dimiliki. Selain ulama yang faham akan ilmu agama, Gus Muwafiq juga mendalami berbagai ilmu lain, salah satunya ilmu sejarah dan peradaban yang disampaikan dengan bahasa yang lugas dan mudah diterima oleh jamaah.

Dok Bambang Santoso
Dok Bambang Santoso
Gus Muwafiq menjelaskan bahwa setiap dirinya berkunjung ke beberapa negara ditanya tentang kitab pegangan peradaban baru kaum muslimin di Indonesia, dijawab adalah Kitab Alquran dimana semua persoalan yang ada di dunia akan terjawab di dalam isi alquran. 

Islam itu dijalankan dengan syariat, jadi ada rambu-rambunya, sehingga setiap umatnya harus selalu menjalankan syariat yang sudah diajarkan oleh Nabi Muhamad SAW dan sekarangnya ilmunya diwariskan kepada para ulama yang menguasai ilmunya, dan mengajarkan lewat santri di pondok pesantren dan majlis taklim serta dakwah para ulama ke beberapa pelosok nusantara. 

Santri tetap NKRI, begitu yang disampaikan Kyai Muwafiq, santri pasti bener, karena jejak ilmu para santri dilahirkan dari ulama NU, santri itu maju, dan paling konsisten baca alquran karena dibaca terus dari awal hingga akhir, baca awal ya bismillahirrohmanirrrokhim, makanya santri kalau ngaji alquran tetap baca bismillah, dan inilah yang akan menjadi bekal kehidupan yang berharga, karena bismillah itu bagian dari ayat alfatehah.

Kyai Muwafiq juga menjelaskan apa sih yang rasional dari islam adalah sholat gerhana, kenapa demikian, karena dilakukan oleh Rosulullah tahun 600 kok tahu sholat gerhana ruku dua kali, istimewanya dimana, sebab gerhana yen ruku hanya satu 90 derajat, Ruku' adalah gerakan yang membungkukkan punggung hingga 90 derajat dengan kedua telapak tangan berada di lutut, saat sholat dilakukan dengan posisi berdiri. jika rukunya dua kali itu 180 derajat. 

Makanya mereka yang mengajarkan alquran, pada bacaan alfatehah dengan menaruh awal  bacaan bismillah, karena bacaan bismillah itu bagian dari ayat alfatehah. Bacaan asma Allah seperti arrohman dan arrokhim yang artinya maha pengasih dan maha penyayang dan semua kyai itu masih mendapatkan hidayah dari Allah, makanya umat Indonesia itu masih mendapatkan keberkahan atas doa dari para ulama. 

Selanjutnya Kyai Muwafiq juga menjelaskan ayat alquran sejak ayat satu hingga akhir alftehah, seperti intisari dari Surat Al-Fatihah ialah ayat keenam, ihdinas siratal mustaqim, yang artinya Tunjukilah kami jalan yang lurus. Setiap Muslim yang mendirikan sholat wajib membaca surat Al-Faatihah. Artinya, orang yang benar-benar beriman dan bertaqwa senantiasa berdo’a agar Allah SWT menunjukkan jalan yang lurus kepadanya.

“Orang yang sungguh-sungguh beriman dan bertaqwa juga tidak akan bersifat sombong dan mengklaim dirinya sudah 100 persen berada di jalan yang lurus dan benar, melainkan dengan kerendahan hati hanya berkata “Insya Alah saya berada di jalan yang benar,” pungkas kyai muwafiq.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun