Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perpanjangan Masa Darurat, Ekonomi Warga Semakin Terpuruk

18 Maret 2020   14:37 Diperbarui: 18 Maret 2020   14:45 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok kabar-banten.com

Dibuat waktu baru tiga hari saja sejak tanggal 16-18 Maret 2020, efek geliat ekonomi warga sangat kentara, dari mulai rapat dibatalkan, pengajian mulai berkurang, pertemuan rapat koordinasi ditunda, tidak boleh kontak langsung, sekolah dilibutkan, menjenguk keluarga sakit di rumah sakit sudah dibatasi, termasuk liburnya beberapa kampus perguruan tinggi.

Geliat ekonomi warga sangat terasa terutama pada kalangan keluarga miskin, belum lagi saat kebutuhan memperoleh layanan kependudukan, dan juga layanan administrasi di Kecamatan sehingga para pedagang hanya bisa meratapi income pendapatan yang kian lesu.

Belum lagi dengan kondisi pariwisata, sejumlah obyek wisata ditutup, tempat ziarah yang biasanya puluhan bus datang sekarang ditutup, pusat keramaian mulai ditutup, hingga beberapa masjid yang biasanya ada karpetnya harus digulung, sehingga tidak menambah khidmat jamaah untuk dzikir dan pikir di dalam masjid.

Aktivitas warga cenderung berada di rumah, ibarat orang dikarantina disatu tempat, semua aktivitas mulai terkurangi, sekarang ditambah dengan informasi dari BNPB bahwa ada perpanjangan masa darurat korona hingga hari raya idul fitri.

Keputusan Kepala BNPB nomor 13.A tahun 2020 bahwa menetapkan perpanjangan status keamanan tertentu darurat bencana penyakit akibat virus corona di Indonesia ini jelas berimbas bukan hanya persoalan ke ekonomi saja, tapi ke persoalan lain, terutama saat warga yang ingin bepergian dari satu kota ke kota yang lain, semua agenda menjadi tertunda, perasaan gelisah dan panik selalu menghantuinya dalam setiap langkahnya.

Diberitakan di jawaPos bahwa kasus pasien positif terpapar korona hingga kini sudah mencapai 134 orang, diprediksi akan meningkat atau bertambah.

Beberapa guru juga bingung, dengan kebijakan bidang pendidikan, bagaimana nasib anak yang mau UN, mesakno murid-muridku... nasib e dadi ra jelas... kapan UN kapan US kapan UKK...ungkap sahabatku dari Batang salah satu guru di sana.

Bahkan salah satu anggota kombes dari banjarharjo mengatakan, bagaimana memutar otaknya untuk pengeluaran kebutuhan sehari-hari, disatu sisi kalau tidak ada pertemuan, maka tidak ada kegiatan atau aktivitas, gaji bisa cair kalau ada kegiatan, padahal semua agenda tertunda, wah pusing juga untuk menjaga stabilitas keuangan keluarga. Ini dapat informasi ada perpanjangan sampai idhul Fitri, apa ga pegang batuk melulu, sambil garuk-garuk kepala, padahal di kepala tidak gatal. " Pusing nih, gimana solusi yang harus dipecahkan" 

Sementara itu, nasib para calon haji pun dalam pelunasan harus mengikuti aturan baru, dimana pelunasan jamaah haji tidak lewat tata muka langsung, ini artinya aktivitas di dunia perbankkan juga mulai menurun pendapatannya, bayangkan bagaimana nasib juru parkir, bagaimana nasib rumah makan yang ada, belum lagi para penjual es buah atau pedagang bakso yang jualan keliling, semakin sepi, artinya modal yang dikeluarkan dengan hasil yang diharapkan merugi. 

Ketersediaan masker kian menipis, belum lagi disinfektan juga di beberapa super market atau toko besar sudah habis, belum lagi nanti akan muncul kebijakan dipasar agar aktivitas para pedagangnya harus dikurangi, supir angkut yang bawa sekolah pun hanya bisa mengeluas dada, karena penumpang sepi, bahan bakar tetap diisi, tapi penumpang tidak sebanding sebelum merebaknya virus ini di Indonesia. 

Para pebisnis catering juga merasakan dampaknya yang signifikan, bahkan sejumlah mall dan hotel juga sudah mulai sepi, karena turis lokal pun sudah jarang yang bepergian, kalaupun ada yang bepergian dan menyelenggarakan kegiatan sedini mungkin ditunda. Luarbiasa efek virus Corona ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun