Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Santri Rindu Bestel

8 Maret 2020   16:21 Diperbarui: 8 Maret 2020   16:30 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bestel itu kiriman dari orangtua kepada anaknya yang belajar di Pondok Pesantren, biasanya diberikan dalam sebulan sekali, jarak antara orangtua dengan anak yang membikin anak ini sangat berharap, karena keterlambatan kiriman bestel, bikin tidak nyaman, anak bisa puasa, bisa saja bon pinjam atau hutang ke temannya. 

Ini terjadi pada saya, zaman belum ada model internet banking, apa sejenisnya, semua kiriman lewat wesel pos, jadi kiriman surat pun lewat kantor pos, dimana jarak yang jauh kalau mau cepat ya pakai kilat khusus, kalau mau standar ya yang biasa saja. 

Bestel terlambat, zaman dulu nyatet ke warung terdekat pesantren, menu sementara yang sederhana karena belum ada kiriman, bagi pemilik warung tidak mempermasalahkan, maklum anak santri ya kadang terlat bestel atau dapat bestel. Saat dapat bestel kadang-kadang juga harus silihan dengan teman sekamar atau tetangga kamar, semuanya diniati dengan peseduluran, repotnya saat uang bestel di pinjam sebagian teman santri, sedangkan uang kita juga kurang, maka kita harus ekstra kerja keras, dengan cara baca waqiah dan puasa sunah, sekedar mengurangi jatah makan. 

Lebih repot lagi saat dapat bestel lalu uangnya ada yang ambil atau dicuri, maka sebagai santri harus bagaimana, lapor ke pengurus juga uangnya tidak kembali, dibiarkan ya kadang sering hilang, tapi itulah lika liku kehidupan saat menempuh pendidikan dengan bantak santri, tentunya banyak pernak pernik yang kita lalui. 

Belum lagi saat belum dapat bestel lalu sakit, sedangkan jarak antara orangtua dengan anak ini sangat jauh, maka rasa sakit harus dipaksakan untuk diobati, jika obat warung tidak sembuh, alamatnya adalah periksa ke rumah sakit dan diantar oleh pengurus pondom pesantren, dan hutang dulu dengan bendahara pondok pesantren, nanti dilaporkan ke pihak orangtua berapa jumlah pengeluaran yang harus diganti. 

Bagi anak santri yang dekat jaraknya dengan orangtuanya, bestel itu tidak sebulan, seminggu diberikan dan uangnya diserahkan kepada pengurus kamar biasanya adalah santri yang sudah agak lama atau senior, kemudian nanti tercatat dalam pengeluaran karena ada pembukuannya, antara senior dan yunior ini saling mewarisi ilmunya, sehingga mereka akan paham tata caranya. 

Bestel bikin tersenyum, tanpa bestel senyum jadi hilang. Bestel di era digital sekarang ini menggunakan Kartu ATM, anak dikasih kartu ATM, orangtua mengirimkan tiap bulan lewat transfer uang, anak bisa ambil dimesin ATM, yang sudah jika mesin ATM jauh dari pondok pesantren. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun