Ratusan anak didampingi orangtuanya atau kakaknya menuju pusat permainan atau game world, dengan menukar uang rupiah mendapatkan koin untuk memilih mesin game yang disukai, jika menang dalam setiap game maka akan mendapatkan bonus berupa kertas yang bisa ditukar barang, penukaran uang rupiah menjadi koin dan penukaran bonus atas game yang diikuti pada satu layanan kasir.Â
Bermodal mesin game saja, bisa memperoleh income puluhan juta dalam sehari, apalagi kalau tempatnya luas, aneka mesin game yang disajikan lengkap, maka bukan hanya puluhan juta omset yang didapat, bisa menjadi tiga kali atau lebih keuntungan yang didapat. Termasuk saat suasana liburan dan lebaran. Untung sudah di depan mata bagi pengusaha.Â
Bagi pemodal bisnis ini, anak bisa dijadikan sebagai subyek keuntungan, lewat bisnis game world. Contoh saja di pusat perbelanjaan Rita Mall Tegal,saat lebaran saja ratusan anak dalam.sehari datang mengunjungi tempat permainan ini, anak-anak punya senjata menangis, dipastikan orangtuanya tidak tega dan akhirnya dengan keterpaksaan rupiah di dompet harus di tukar dengan koin game.Â
Butuh 30 menit atau satu jam untuk menghabiskan uang Rp 20 ribu bagi anak jika sudah bermain, dan mesti anak ini akan tidak bosan untuk merengek lagi sama orangtuanya, agar dibelikan koin yang sama, berarti uang Rp 50 ribu bisa dimungkinkan satu anak akan habis, kalau kemudian anaknya ada 4 saja maka dibutuhkan dana Rp 200 ribu dana yang ditukarkan untuk mengganti tangisan anak agar wajahnya berseri-seri.Â
Ada ratusan permainan yang ditawarkan, dan mesin dalam kondisi menyala, sat mesin rusak maka ada petugas yang segera memperbaikinya, mereka standby dari pagi jam 09.00 wib sampai dengan malam 21.00 Wib. Sebuah putaran uang yang cukup menggiurkan dan menjadi omset terbaiknya bagi pengelola manajemen game ini. Wajar saja jika di semua mall besar pihak manajemen pasar modern menyediakan space satu lantai kepada para pengusaha bisnis game ini.Â
Ada yang dimiliki oleh pihak manajemen mall itu sendiri ada juga yang kerjasama dengan pihak ke tiga. Keuntungan bisa dibagi sesuai dengan kontrak kerjasama. Prinsipnya anak bisa dijadikan bisnis yang untung melalui permainan. Ga ada yang gratis jika anak sudah suka, dan orangtua tetap akan bayar sejumlah rupiah, karena malu jika anaknya menangis di depan umum.Â