Parcel lebaran dapat sarung BHS, bagi ustad madrasah tentu sangat senang campur bersyukur, karena kesehariannya jarang memakai sarung BHS, paling-paling sarung cap Gajah Duduk, Wadimor, Atlas dan sejenisnya, kelas harga kisaran Rp 150 ribu hingha Rp 300 ribu, jika dapat parcel BHS asli maka ibarat ketiban rejeki nomplok.Â
Namun bagi ulama yang terkenal, malah pakai sarung biasa itu hanya dipakai saat berada dilingkungan tempat tinggalnya, namun jika keluar rumah atau syiar islam, maka sarung BHS lah andalan yang dipakai.Â
Sebagian orang kenal dan paham merk sarung BHS yang dikenal mahal dan mudah untuk mencucinya, pasaran sarung BHS sudah mancanegara seperti di negara Singapura, Brunai, Thailand, Yaman, Saudi Arabia bahkan di kawasan Afrika Utara seperti Mesir, Maroko dan Djibouti.Â
Pabrik sarung BHS tersebar di 3 tempat yang terpisah yaitu di Gresik (pusat), Pasuruan dan Pekalongan yang semuanya di bawah naungan PT. Bahaestex.
Meskipun dirintis oleh kalangan keturunan Arab (Bahasuan) namun para pengrajin dan kebanyakan karyawannya adalah orang asli jawa Indonesia.Â
Berbekal benang sutra yang langsung diimpor dari India dan didukung skil para pengrajin sehingga PT Behaestex selaku perusahaan tunggal yang memproduksi sarung BHS mampu mempersembahkan sarung tenun berkualitas tinggi.Â
Sudah terbukti dan teruji hingga 60 tahun lebih sarung BHS eksis menjaga mutu dan kualitas yang prima sebuah sarung tenun sutra.
Mencuci sarung BHS biasanya tidak dengan air sabun, sarung hanya di guyur air mengalir setelah dibilas dan suci dari hadats lalu sarung ini di jemur dengan tidak terkrna sinar matahari langsung, karena jika terkena matahari langsung akan mempengaruhi warna dan kualitas tenun sutranya.Â
Harga Sarung BHS bermacam-macam ada yang dibawah Rp 1 juta hingga harga lebig dari Rp 2.5 juta lebih. Tergantung dengan pilihan, corak yang dipilih serta bahan yang ada. Untuk contoh gambar diatas harga BHS senilai Rp 2.3 juta, lumayan jika dapat hadiah atau parcel dari pengusaha yang kenal.Â