Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ngaji Rabu Sore di Masjid Agung "Khauf dan Roja"Berdampak Mahabbah

7 Maret 2018   19:31 Diperbarui: 7 Maret 2018   19:37 1272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Agung Brebes/Doc Azraphotograph.blogspot.com

Sore tadi, pada pengajian Ihya Ulumuddin di Masjid Agung Brebes Jawa Tengah, Rabu (7/3/2018), kitab  dibacakan dan dijelaskan oleh KH. Subhan Makmun Pengasuh Ponpes Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes. Adapun mutiara hikmah yang disampaikan  tentang Khauf : takut , Roja' : berharap, Mahabbah : kecintaan. 

Khauf menurut alGhazali adalah suatu getaran dalam hati berupa kepedihan dan kebakaran hati,ketika ada perasaan akan menemui hal-hal yang tidak disukai. raja adalah menunggu yang disukai yang nyata semua sebab-sebabnya dari usaha hamba, Khauf dan raja merupakan dua macam obat, yang dengan keduanya hati diobati. Keduanya adalah motivator yang dapat menggerakkan dan membimbing pada kebaikan dan ketaatan serta giat dalam menjalankan kebaikan dan ketaatan, juga giat menjauhi larangan, meninggalkan kejahatan dan kemaksiatan.

Konsep khauf dan raja al-Ghazali dapat digunakan sebagai terapi terhadap gangguan kecemasan, yaitu dengan menjadi motivator yang menggerakkan kepada perbuatan, menguatkan sabar, menjadikan hidup ini menjadi lebih bermakna karena raja dapat menimbulkan semangat dan optimisme. Khauf pula menjadikan seseorang hanya takut kepada Allah, mendekatkan diri kepada Allah, sehingga tidak takut kepada selain Allah.

Khauf  adalah suatu sikap mental merasa takut kepada Allah karena kurang sempurna pengabdiannya, takut atau khawatir kalau-kalau Allah tidak senang padanya. Khauf timbul karena pengenalan dan cinta kepada Allah yang mendalam sehingga ia merasa khawatir kalau Allah melupakannya atau takut kepada siksa Allah,

Raja' adalah menginginkan kebaikan yang ada di sisi Allah 'azza wa jalla berupa keutamaan, ihsan dan kebaikan dunia akhirat. Dan raja' haruslah diiringi dengan usaha menempuh sebab-sebab untuk mencapai tujuan.

Khauf dan Roja' adalah pasangan yang saling bermanfaat, bila keduanya itu sejajar maka akan timbul mahabbah. sebagai contoh, Jika orang mukmin dikasih cobaan, misalnya ujian ada bencana atau sakit yang cukup lama, maka dia bisa tabah atau kuat dengan cobaanya, tapi jika dikasih cobaan harta yang berlimpah, akhirnya dia menjadi mewah  maka kadang lupa untuk bersyukur.

Khauf (takut) dan raja' (harap) adalah dua ibadah yang sangat agung. Bila keduanya menyatu dalam diri seoarang mukmin, maka akan seimbanglah seluruh aktivitas kehidupannya. Sebab dengan khauf akan membawa dirinya untuk selalu melaksanakan ketaaatan dan menjauhi perkara yang diharamkan, sementara  raja' akan menghantarkan dirinya untuk selalu mengharap apa yang ada di sisi rabb nya 'azza wa jalla.

Dengan khauf dan raja' seorang mukmin akan selalu ingat bahwa dirinya akan kembali ke hadapan sang pencipta (karena adanya rasa takut), disamping ia akan bersemangat memperbanyak amalan-amalan (karena adanya pengharapan).

Khauf dan raja' harus senantiasa menyatu dalam diri seorang mukmin dalam rangka menyeimbangkan hidupnya untuk tetap istiqamah melaksanakan perintah Nya dan menjauhi larangan Nya. Mengharap pahala dan takut akan siksa Nya. Keduanya ibarat dua sayap burung yang dengannya dapat menjalani kehidupannya dengan sempurna.

Bila Rasa cinta kepada Allah maka akan muncul mahabbah. Allah akan mencintai orang yang selalu taat kepada perintahNya. Jaman dulu orang alim itu jelas sudah sholeh, sehingga mengharapkan makbullah, namun bagi orang mukmin, Amalan sholehah aja sudah cukup. Kalau makbulah mesti sholehah, masalah diterima atau tidaknya ibadah kita di dunia ini diserahkan kepada sang khalik yakni Allah SWT.

Jika kita punya anak maka harus di didik, jika kita tidak bisa mendidik anak, jika kita punya harta tapi tidak ada yang untuk bekal lewat wakaf atau infak, maka sulit bagi kita untuk bisa menjadi amalan sholehah, apalagi makbullah, tidak akan bertemu diakhirat sebagai bekal kehidupan di akhirat. Termasuk jika kita punya teman selama di dunia, tapi tidak memberikan manfaat kepada teman kita maka sulit bagi kita bisa ketemu di akhirat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun