Adat orang jawa di Indonesia pada umumnya mengadakan kegiatan pembacaan yasinan setiap jumat kliwon, saat masuk bada ashar di hari kamis, berbondong-bondong bersama keluarga ke maqbaroh keluarga atau orangtuanya yang sudah meninggal, kewajiban anak sebagai anak sholeh untuk mendoakan di maqbarohnya.
Bahkan ada di satu desa yang mayoritas kerja di jakarta sebagai pengusaha warteg, langsung pulang ke kampungnya, ini tanda bekti atau bakti anak kepada kedua orangtuanya dengan mendoakan secara rutin di maqbarohnya kedua orangtuanya walaupun tiap jumat kliwon sekali.
Saat malam harinya, ada kalanya warga menggelar doa bersama yang dipimpin oleh ustad atau ulama setempat dengan membacakan yasin dan tahlil, dengan harapan semakin banyak doa yang dipanjatkan maka akan akan menjadi nur atau cahaya penerang bagi sang mayid yang berada di alam kubur.
Sudah lazim memang dan mendarah daging bacaan Yasin digabung dengan Tahlil. Tahlil dan Yasin telah menyatu menjadi bacaan orang-orang NU, dan selalu dapat kita dengar dari kelompok-kelompok kecil, kadang di siang hari, sore hari, malam hari, dan pagi hari.
Bahkan surat Yasin sudah menjadi kebiasaan masyarakat bila salah satu keluarga ada yang sakit kritis. Surat Yasin dibaca dengan harapan jika bisa sembuh semoga cepat sembuh, dan jika Allah menghendaki yang bersangkutan kembali kepada-Nya, semoga cepat diambil oleh-Nya dengan tenang.
Ada kalanya Yasin dibaca sendirian, ada juga bersamaan dengan tetangga yang lain. Yang jelas, orang yang sakit sudah ridak ada harapan lagi untuk sembuh karena tanda-tanda akan diakhirinya kehidupan ini sudah jelas. Dan surat Yasin menjadi pengantar kepulangannya ke hadirat Allah.
Dalil orang-orang NU membaca surat Yasin ini adalah, pertama dalam hadits riwayat Nasa'i bersumber dari Ma'qal bin Yasar al-Muzan mengatakan, Rasulullah SAW pernah bersabda:
اقْرَؤُا يس عِنْدَ مَوْتَاكُمْ
“Bacalah surat Yasin di samping saudaramu yang sedang sekarat.”
Hadits ini juga berlaku bagi yang masih hidup untuk membacakan Yasin untuk yang sudah meninggal. Persis seperti sabda Rasulullah: Laqqinu mautakum La ilaha illallah (Tuntunlah orang mati dengan kalimat La ilaha illallah). Dan termasuk dalam hadits ini adalah bacaan Yasin di atas makam. (Demikian penjelasan dalam kitab Kasyifatus Syubhat, hlm. 263)
Dalam hadits Ma'qal bin Yasar tersebut juga disebutkan bahwa: