Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pentingnya Tokoh Penggerak Pembangunan Desa

7 Februari 2018   21:12 Diperbarui: 7 Februari 2018   21:38 1692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemuda Penggerak Pembangunan/Doc Mahkota.id

Pemuda memiliki peran strategis dalam menggerakan pembangunan, hal ini dibuktikan dengan setiap ada rekrutmen pendampingan yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia, untuk klasifikasi fasilitator atau tenaga pendamping baik itu pendamping desa, pendamping kesehatan, pendamping keluarga harapan, pendamping program kotaku, pendamping program sanitasi dan lainya yang dipilih adalah usia muda. 

Kategori muda yakni mereka yang sudah lepas masa usia anak hingga dibawah 50 tahun. Ada beberapa alasan kenapa memilih usia muda atau remaja yang belum menikah atau jika sudah menikah paling banyak memiliki keturunan maksimal 2 anak. Pertama, masih cekatan, kuat dan cepat dalam menjalankan target yang ditentukan sesuai kontrak, daya pikir dan daya simpan serta daya penerimaan terhadap program lebih cepat tanggap, bekerja dibawah tekanan atau kinerja yang harus cepat dan tepat sangat memungkinkan. 

Sangat merugi jika usia muda kemudian tenaga dan pikirannya tidak dioptimalkan untuk bekerja dengan maksimal termasuk menganggur, bertambahnya usia harusnya menjadikan mereka harus mampu menguasai disiplin ilmu sesuai dengan keahliannya, namun jika sudah cukup usia hanya digunakan untuk kepentingan pribadi atau dirinya sendiri belum mampu tenaga dan pikirannya untuk merubah lingkungan atau berbakti untuk umat maka yang bersangkutan harus mulai berbenah. 

Semakin banyak pengangguran kentara pada usia muda akan menjadi beban ganda bagi daerah, muncul kenakalan remaja, stabilitas keamanan yang tidak kondusif, emosi remaja yang stabil bisa menjadi agen provokasi bagi orang lain dan bisa dimanfaatkan untuk isu-isu sara ataupun di cuci otaknya ke arah hal yang negatif dan menjadi bahaya jika pergerakan mereka terstruktur, masif dan terkoordinir. 

Negara aman jika pemuda yang produktif ini tidak banyak yang menganggur, oleh karena kata yang tepat agar mereka tidak menjadi beban ganda maka mereka harus lulus pendidikan paling rendah adalah Tamatan SMA/SMK/MA namun mereka harus punya bekal keahlian yang sesuai dengan kebutuhan tenaga yang ada. Kalau sudah sarjana mestinya harus punya keahlian yang lebih baik, termasuk keahlian khusus yang lain. Bila belum punya maka sebaiknya mulai segera berbenah, baik ikut kursus, training ataupun keahlian lain yang bisa menjadi pembeda bagi orang lain, maka dijamin orang lain sangat membutuhkan, pemuda ini tidak mencari pekerjaan bahkan pekerjaan dari berbagai peluang pun diberikan. 

Mengikuti perkumpulan organisasi kepemudaan juga sangat penting, disamping untuk memudahkan networking juga untuk saling  jejaring silaturokhim, imbasnya adalah kesempatan informasi peluang kerja atau kesempatan mengamalkan ilmu sangat memungkinkan, akhirnya orang lain pun dapat memahami kualitas dan kapasitas ilmu dan tenaganya saat memimpin atau mengelola organisasi perkumpulan tersebut. 

Hindari rasa malu atau ambisius termasuk suka berburuk sangka dalam bergaul, karena jika masih muda sudah terkenal dengan brand penyebar isu maka akan berakibat fatal nasib karir kita, memilih dan memilah dalam bergaul juga perlu, karena jika mengikuti perkumpulan kemudian memberikan dampak negatif bagi kita, maka lebih baik memilih perkumpulan yang dapat menambah ilmu dan kebaikan bagi kita untuk membantu orang lain yang membutuhkan. 

Hidup di desa itu sangat dinamis, informasi kebaikan dan keburukan seseorang sangat cepat tersampaikan, apalagi jika desa yang dihuni itu didaerah yang jarak rumahnya saling berhimpitan, maka akan memudahkan akses informasinya. Wajar jika tantangan ustad muda yang mengajarkan ilmunya ditengah-tengah masyarakat sangat mudah dikenal, kalau dia pergaulan dan cara berperilaku baik maka akan cepat dikenal masyakarakat dan wibawanya juga semakin meningkat, namun jika sebaliknya maka stigma terhadap yang bersangkutan akan terpinggirkan. 

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun