Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ciptakan Generasi Qur'ani

2 Desember 2017   17:55 Diperbarui: 2 Desember 2017   22:00 1229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
TPQ Assa'adah Cetak Generasi Qur'ani

Bunyi teng...teng ...teng....3x...itulah tanda awal para pelajar di majlis ilmi Tempat Pendidikan Alqur'an As'saadah Kauman Brebes Provinsi Jawa Tengah, sebuah majlis pengasuhan KH. Aminudin Afif yang penuh barokah untuk mencetak para generasi ahli qur'an. 

Enam perempuan (ustadzah) dengan semangat penuh perjuangan mengajarkan ilmu agamanya, mereka memasuki kelas masing-masing, ada yang masuk di kelas jilid, kelas ghorib, kelas ju'ama dan kelas qur'an 30 Juz. 

Mulai dengan doa belajar dibacakan oleh anak-anak ini, mereka dengan cekatan dan penuh semangat secara bersama-sama. Setelah bacaan selesai diucapkan, dilanjutkan dengan absensi masing-masing anak, untuk memastikan tingkat kehadiran anak didiknya. 

Anak yang dipanggil, lalu berdiri dan maju ke meja ustadzah, walaupun sambil lesehan, namun suasana penuh makna. Satu demi satu anak ini setor bacaan, jika keliru dibetulkan baik dari mahrojul huruf, bacaan waqofnya, maupun bacaan berhentinya. Seorang ustadazah akan merasakan ada tantangan jika mengajarkan anak dari mulai jilid 1, pasalnya harus sabar dan anak tersebut baru mengenal huruf hijaiyah. 

Luhur Budimu Ustadzah

Berbagai ilmu diajarkan oleh para ustadzah dengan penuh ketekunan kepada anak didiknya, dari mulai baca alquran dan tulis arab. Hitungan belajarnya tidaklah singkat, orangtuanya harus mau mengantarkan anaknya ke majlis ilmi ini, termasuk menunggunya hingga selesai proses blajar. 

Ada kenikmatan tak terhingga saat mengantarkan anak ke majlis ilmi, walaupun cuaca tidak mendukung,misalkan hujan atau kondisi jalan rusak tetap sebagai otangtua harus semangat mengantarkan putra putrinya untuk mengaji. 

Pengalaman ustadzah dibangku pondpk pesantren ini, diamalkan kepada para generasi anak-anak ini, mereka dengan seksama menirukan suara ustadzahnya. Dari mulai alif, ba, ta, tsa, dan seterusnya. Jika anak ini lulus bacaan hijaiyah, maka anak ini akan dilanjutkan ke bacaan pendek dikrnal dengan jilid, dimana isinya huruf arab pendek untuk mengenalkan mana itu kasroh, dhomah, fathah dan sukun. Begitu seterusnya, kurang lebih jika anak ini telaten dan aktif belajarnya dalam waktu 3 bulan sudah bisa mengenal huruf hijaiyah, inipun memerlukan perjuangan lewat mutholaah dengan orangtuanya di rumah, agar anak ini benar-benar paham huruf arab tersebut. 

Orangtua mana yang tidak bangga, jika masih kecil dan usia paud kemudian bisa membaca jilid hingga lulus bacaan juz'ama. Keberhasilan anak ini tidak lain, karena semangat kedua orangtuanya dalamendidik anak tersebut, termasuk peran guru atau ustadzahnya yang telah mendampingi dengan penuh kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntasnya dalam mendidik generasi qur'ani di majlis taklimnya. Orangtua secara teliti juga melihat pertumbuhan dan perkembangan anaknya sendiri dalam proses belajar mengajar. 

Waktu Belajar

Tiap hari kecuali jumat, mereka harus menuntut ilmu, dari pukul 16.00 - 17.15 dan disampaikan secara bertahap, tidak dalam bentuk banyak diberikan, tapi disesuaikan dengan kapasitas dan kemampuan anak tersebut. Mereka pun harus mau mengikuti metode klasikal ini. Butuh waktu tiga hingga empat tahun agar anak ini masuk di kelas alqur'an. Namun jika sudah dinyatakan lulus baca alqur'annya maka anak ini, menjadi pembeda dengan anak-anak yang belum pernah mengenyam pendidikan di majlis ilmi ini. Orangtuanya merasa bangga karena anaknya sejak dini sudah mampu membaca dan menulis arab, sehingga menjadi mofsl awal apabila ingin mendapatkan ilmu lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun