Mohon tunggu...
penanusa
penanusa Mohon Tunggu... Foto/Videografer - penanusa

Penanusa - Rekam Jejak Indonesia https://penanusa.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Kampanye Stop Hate For Profit Facebook Menjadi Sasaran

3 Juli 2020   10:30 Diperbarui: 3 Juli 2020   10:31 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampanye Stop Hate for Profit, gerakan ini bertujuan untuk mendorong perusahaan besar menarik iklan dari perusahaan media sosial salah satunya Facebook. Hal ini dilakukan untuk  mendorong perusahaan media sosial untuk berbuat lebih banyak dalam penanganan konten ujaran kebencian.

Facebook dinilai gagal mengatasi ujaran kebencian dan hoaks di platformnya. Kampanye ini pun di dukung beberapa perusahaan besar seperti Unilever, Coca Cola, Patagonia, Ben & Jerry's, dan The North Face. Untuk menghentikan memasang iklan di Facebook.

"Saat ini melanjutkan iklan di platform ini tidak akan berguna bagi masyarakat. Kompleksitas budaya saat ini menempatkan tanggung jawab bagi sebuah merek untuk belajar, merespons dan bertindak untuk mendorong ekosistem digital yang kondusif," tulis Unilever di laman resmi mereka.

Mark Zuckerberg (selular.id) 
Mark Zuckerberg (selular.id) 

Akibat hal tersebut. Dilaporkan Mark Zuckerberg kehilangan sekitar USD7 miliar atau sekitar Rp100 triliun, disebabkan saham peusahaan yang anjlok beberapa waktu lalu.

Merespon kejadian ini, Facebook mengubah sejumlah kebijakan. Salah satunya adalah menandai unggahan yang dianggap melanggar aturan.

Menurut Kepala Eksekutif Common Sense Media Jim Steyer dan Co-chief Free Press Jessica Gonzalez, Facebook telah merespons kampanye yang mereka luncurkan. Facebook memperkenalkan langkah baru untuk melarang iklan serta label pidato kebencian dari politisi. Hal itu dilakukan untuk menenangkan gerakan boikot.

Namun hal itu tak memenuhi tuntutan kampanye. "Kami tidak memerlukan kebijakan satu kali di sana-sini. Kami membutuhkan kebijakan yang komprehensif," ujar Gonzalez.

sumber: penanusa.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun