Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tips agar Tidak Menjadi Pemimpin yang Baper

12 April 2023   15:41 Diperbarui: 12 April 2023   15:42 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh: Penadebu

Sebagai seorang pemimpin, Anda memiliki tanggung jawab besar dalam memimpin tim Anda menuju kesuksesan. Pimpinan adalah amanah yang memerlukan banyak pengelolaan, pengambilan keputusan, serta menghadapi berbagai tantangan dan tekanan. Namun, terkadang dalam menjalankan peran sebagai pemimpin, Anda mungkin merasa terlalu terpengaruh secara emosional atau sering disebut sebagai "baper" (bawa perasaan) dalam menghadapi situasi tertentu. Hal ini dapat mengganggu kinerja Anda sebagai pemimpin dan mempengaruhi hubungan kerja dengan tim Anda. Oleh karena itu, penting bagi seorang pemimpin untuk mengelola emosi dengan bijaksana dan tidak menjadi pemimpin yang baper. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda menghindari menjadi pemimpin yang rentan terpengaruh emosi.

Kenali Emosi Anda

Langkah pertama untuk menghindari menjadi pemimpin yang baper adalah dengan mengenali emosi Anda. Sadari bagaimana perasaan Anda mempengaruhi pikiran dan tindakan Anda. Menyadari emosi Anda akan membantu Anda menghadapinya dengan lebih bijaksana. Ketika Anda merasa emosi mulai menguasai Anda, cobalah untuk mengambil waktu sejenak untuk merenung, bernapas dalam-dalam, atau mengatur jeda sejenak sebelum merespons situasi. Menyadari emosi Anda juga akan membantu Anda menghindari mengambil keputusan impulsif yang bisa berdampak negatif pada tim Anda.

Kendalikan Reaksi Emosi

Sebagai pemimpin, Anda harus belajar mengendalikan reaksi emosi Anda. Hindari bertindak atau berbicara secara impulsif hanya karena Anda merasa terbawa emosi. Sebelum mengambil tindakan atau berbicara, pertimbangkan dengan bijaksana konsekuensi dari tindakan atau kata-kata Anda. Belajarlah untuk menjaga ketenangan dan kewibawaan dalam situasi yang penuh tekanan. Bila perlu, mintalah pendapat atau masukan dari anggota tim atau rekan sekerja sebelum mengambil keputusan penting.

Jangan Mengambil Semua Kritik secara Pribadi

Sebagai seorang pemimpin, Anda akan sering menerima kritik atau masukan dari tim Anda atau pihak luar. Jangan mengambil semua kritik secara pribadi. Belajarlah untuk menerima kritik sebagai umpan balik yang konstruktif untuk perbaikan diri dan kinerja tim. Jangan langsung merasa tersinggung atau marah ketika menerima kritik, tetapi cobalah untuk menghadapinya secara objektif dan bijaksana. Evaluasi kritik tersebut, pisahkan yang memang bernilai untuk perbaikan dan abaikan yang tidak konstruktif atau berniat buruk.

Tingkatkan Komunikasi yang Efektif

Komunikasi yang efektif merupakan kunci dalam menghindari menjadi pemimpin yang baper. Belajarlah untuk berkomunikasi secara terbuka dan jelas dengan tim Anda. Sampaikan harapan, instruksi, atau masalah dengan cara yang objektif dan tidak membebani emosi Anda. Dengarkan pendapat dan masukan dari tim Anda dengan penuh perhatian dan hindari interupsi yang emosional atau reaktif. Menghindari salah paham atau konflik yang dapat memicu emosi negatif.

Kelola Stres dengan Baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun