Mohon tunggu...
Pemuda Peduli Gambut Indonesia
Pemuda Peduli Gambut Indonesia Mohon Tunggu... Freelancer - Kelompok Pemuda

Komunitas tulisan kritis dan kreatif anak muda Indonesia untuk meningkatkan kesadaran isu gambut dan pelestariannya. Everyone are welcome to share their views! #PeatlandIsOurLand #SadarGambut

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Lahan Gambut Terakhir untuk Masyarakat Adat

7 November 2019   12:21 Diperbarui: 7 November 2019   12:43 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masyarakat Adat Dayak di Kalimantan Timur Dalam Memanfaatkan Hutan Untuk Kelangsungan Hidup. Foto: Keenan Mukti (instagram.com/keenanmukti)

Kebakaran kawasan gambut yang sering terjadi belakangan ini di Indonesia merupakan salah satu kerugian besar bagi bangsa Indonesia. 

Selain berdampak bagi pencemaran udara yang mengakibatkan terganggunya kesehatan masyarakat, ada harga lain yang harus dibayar seperti dampak ekonomi, sosial-budaya dan juga ekologi. Terlebih untuk masyarakat adat yang kehidupannya bergantung pada lahan gambut. 

Masyarkat adat telah berabad yang lalu menggantungkan hidupnya dari lahan gambut. Selama itu pula mereka tahu bagaimana cara terbaik untuk menjaga dan merawat kawasan gambut. Sudah saatnya masyarakat adat dilibatkan dalam upaya pelestarian dan restorasi lahan gambut di Indonesia.

Masyarakat adat mempunyai kearifan lokal yang biasa mereka lakukan untuk menjaga hutan adat. Masyarakat Teluk Meranti merupakan salah satu contoh bagaimana masyarakat adat mengelola lahan gambut dengan metode kearifan lokal.

Masyarakat ini membuka lahan dengan cara tebas (tobe tobang) berdasarkan arah mata angin serta waktu yang aman untuk berladang. Masyarakat juga melakukan musyawarah dengan tetua adat untuk memutuskan kawasan hutan mana yang akan ditebang dan bisa dijadikan ladang (pantau gambut).  

Hal ini tentu membuat lahan gambut terselamatkan karena tidak sembarangan kawasan bisa dijadikan lahan pertanian.    Ini hanya satu dari banyaknya kearifan lokal dalam menjaga hutan terutama hutan gambut di Indonesia.

Upaya restorasi lahan gambut yang dicanangkan oleh pemerintah melalui Badan Restorasi Gambut memungkinkan pihak swasta untuk mengelola kawasan gambut untuk kegiatan pertanian, konservasi, penelitian maupun pariwisata. 

Ada beberapa keuntungan jika restorasi lahan gambut dilakukan bersama dengan masyarakat adat seperti adat dan budaya masyarakat adat akan menambah daya tarik wisata apabila kawasan gambut dikembangkan menjadi kawasan ekowisata.

Apabila kegiatan restorasi ini dilakukan dengan memperhatikan kearifan lokal masyarakat adat di kawasan gambut secara otomatis akan tercipta kegiatan restorasi yang berkelanjutan yang berpihak juga bagi masyarakat adat baik itu secara ekologi, sosial-budaya dan ekonomi. 

Kawasan lahan gambut menjadi rumah terakhir bagi masyarakat adat untuk meneruskan tradisi leluhurnya dan sudah menjadi tugas kita bersama untuk memastikan rumah ini ada untuk generasi mereka dimasa depan.

*Penulis adalah Mahasiswa yang peduli akan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun