Mohon tunggu...
M U Ginting
M U Ginting Mohon Tunggu... -

penggemar dan pembaca Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ekonomi Nasional atau Ekonomi Neolib?

17 Juli 2018   05:24 Diperbarui: 17 Juli 2018   06:28 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

'Buy american' kata  Trump di AS. Di Indonesia juga patut diperlakukan 'Buy indonesian' he he, sama-sama beruntung bagi negeri masing-masing. Trump konsekwen menjalankan politik kepentingan nasionalnya. 

Cocoklah bagi Indonesia juga harus mengutamakan kepentingan nasionalnya. Kalau berunding soal perdagangan atau mau dagang apa antara kedua negeri, cari yang saling menguntungkan kedua negara, dan ini tentu bisa dicari dalam lapangan mana. Kalau tidak saling menguntungkan jangan dijalankan, apalagi kalau merugikan. Dan bagusnya politik dagang bilateral ini ialah tidak ada pihak ke 3 yang mencampuri seperti model organisasi trade internasional TPP misalnya.

Hari ini Senin 16 Juli, Trump dan Putin bikin perundingan tertutup di Helsinki Finlandia. Perundingan hanya empat mata + penterjemah masing-masing. Tidak ada penasihat di kedua belah pihak. 

Orang-orang deep state neolib AS langsung bikin serangan kepada Trump, bahwa pertemuan ini hanya menguntungkan Putin, Trump tertipu dsb. Terutama soal tuduhan deep state bahwa Putin (Rusia) mencampuri pilpres lalu yang membikin Trump menang pilpres. Banyak hoax soal campur tangan Rusia ini, tetapi satupun tidak ada bisa dibuktikan oleh deep state musuh Trump ini.

Dalam konferensi persnya sore ini setelah pertemuan itu, Trump malah memuji Putin sebagai seorang pemimpin yang kuat. 'Kecintaannya' terhadap Putin memang banyak bikin bingung orang-orang deep state musuh Trump, atau lebih tepat kalau dikatakan bahwa Deep state memang sengaja membingungkan orang banyak, sudah terbiasa dengan ratusan tahun politik brainwashing dan mind control penduduk nation-nation dunia. 

Deep state NWO mengenal betul dan mengerti siapa Trump, orang pertama di Gedung Putih yang sangat membahayakan rencana NWO, setelah Kennedy dan Lincoln. Tetapi brainwashing dan mind control ini satu persatu sudah mulai dihancurkan oleh media independen internet, seperti dikatakan oleh investigative reporter kawakan Jon Rappoport, bilang: 

"that brainwashing is being shattered by independent media, piece by piece." dan menambahkan bahwa  "This is an opening. This is an accelerated opportunity for all sorts of independent voices who, for their own reasons, oppose the Deep State. This opportunity must be taken." lihat disini.

Pelenyapan brainwashing dan mind control ini memang masih butuh waktu sedikit lagi, tetapi prosesnya jalan terus berkat internet media independen dan keterbukaan serta partisipasi publik yang semakin luas. 

Tidak heran juga kalau Rothschild bilang kalau rencana NWO sudah 'collapsing', begitu Trump menang pilpres lalu. Walaupun ini baru pernyataan politis, artinya punya maksud dan tujuan tertentu, sehingga masih harus terus waspada, seperti juga waspadanya Trump mnghadapi deep state.

Trump punya pendirian sendiri dalam semua soal, terutama dalam sikapnya yang tidak pernah goyah soal kepentingan nasional bangsa AS, termasuk kepentingan borjuasi nasional AS. Tetapi tegas menentang kepentingan global neolib deep state yang selama ini telah banyak memindahkan fabrik-fabrik AS ke luar negeri dan bikin pengangguran besar-besaran di AS akhir abad lalu. 

Masih ingat daerah 'Rust-Belt', symbol 'pembusukan' ulah neolib NWO atas rakyat pekerja AS.  Tujuan deep state jelas  bagi Trump. Deep state NWO juga jelas telah menjadikan Trump sebagai musuh utama mereka di AS karena dia melindungi kepentingan nasional ekonomi AS. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun