Mohon tunggu...
M U Ginting
M U Ginting Mohon Tunggu... -

penggemar dan pembaca Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nasib Mata-mata

15 Maret 2018   15:27 Diperbarui: 15 Maret 2018   16:16 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagai kelanjutan dari peracunan dubel agen Sergei Skripal 4/3, kemarin  hari Rabu 14/3 PM Inggris memutuskan untuk mengusir 23 diplomat Rusia dari Inggris. Dan logisnya Rusia juga akan segera bikin tindakan yang sama. Lucunya (?) presiden Trump bilang kalau dia tidak menyalahkan Putin dalam soal ini sebelum dapat bukti nyata asal usul racun syaraf itu.

Trump seperti biasanya tidak begitu gampang ikut sana, ikut sini. Dia punya pendirian sendiri dalam semua soal. Bagi dia semua 'gampang' saja, seperti penggantian pegawai Gedung Putih, pecat dan ganti pegawai semaunya. Selalu unpredictable, sikapnya, apalagi ucapannya.

Ini panggilan/perintah Trump diTweetnya kemarin, mengganti Menlunya digantikan oleh kepala CIA Mike Pompeo. Pompeo selama ini terkenal sebagai seorang rasist. Ketika pertandingan calon legislatif di Kansas 2010 dia berhadapan dengan seorang kandidat Demokrat bernama Raj Goyle keturunan orang India, mengatakan Mr Goyle "just another turban topper we don't need in Congress or any political office that deals with the US Contstitution, Christianity and the Unitet States of America!" Dari segi humornya Trump tentu juga ketawa mendengar ini.

Donald J. Trump berkicau di Tweetnya memecat Tillerson:

Mike Pompeo, Director of the CIA, will become our new Secretary of State. He will do a fantastic job! Thank you to Rex Tillerson for his service! Gina Haspel will become the new Director of the CIA, and the first woman so chosen. Congratulations to all!

1:44 PM - Mar 13, 2018

Persoalan mata-mata ganda Skripal menimbulkan soal yang lebih panjang, bukan hanya soal usir-mengusir diplomat dari kedua belah pihak tetapi imbasnya yang lebih jauh karena tambahan extra 'kekuatan' pribadi nasionalist Trump dalam soal-soal dunia itu. Dari segi politik 'divide and conquer' dunia, tentu sudah jelas siapa dibelakang racun itu, artinya sipengadu domba itulah.

Mengadu domba Inggris/May kontra Rusia/Putin. Dan tidak kalah pentingnya ialah menguji dan memaksa musuh bebuyutan deep state si Trump untuk memihak siapa. Trump bilang dia tidak menyalahkan Putin sebelum terbukti betul bahwa Rusialah yang bikin racun itu. Dan menyatakan bersedia membantu Inggris mencari bukti-buktinya.

Tidaklah gampang cari bukti-bukti ini, sama halnya mencari siapa yang sering pakai bahan kimia di perang Syria. Hanya saling tuduh, dan yang sudah  pasti menang ialah tukang divide and conquer itu, itu pasti! Karena maksud dan tujuannya berjalan lancar untuk mengadu domba.

Menggantikan direktur CIA teringat lagi ketika Trump memecat direktur FBI James Comey dipecat tahun lalu. Bahwa FBI dan CIA adalah alat utama deep state termasuk dalam memusuhi dia, tentu Trump mengerti, dan makanya masuk akal juga kalau kedua direktur ini tidak dipecat bersamaan waktunya, terlalu kuat (?). Juga Pompeo diangkat jadi Menlu, pengangkatan yang berkwalitas tinggi. Tetapi termasuk jabatan yang kapan saja bisa diganti orangnya oleh Trump.

Nasib mata-mata James Comey sedikit lebih buruk dari Pompeo. Tetapi lebih buruk dari semua tentu Sergei Skripal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun