Mohon tunggu...
M U Ginting
M U Ginting Mohon Tunggu... -

penggemar dan pembaca Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mata-mata Diracuni

8 Maret 2018   20:56 Diperbarui: 8 Maret 2018   21:31 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kisah dan peristiwa seorang mata-mata Rusia Sergei Skripal yang keracunan zat tak dikenal di Salisbury Inggris 4/3 2018, merupakan kegiatan mata-mata sisa era dua blok atau kalau sekarang ini sudah merupakan lanjutan yang sudah tidak bermasa depan karena hakekat perjuangan dua ideologi dunia itu sudah ditelanjangi.

Perjuangan dua ideologi adalah buatan atau ciptaan orang/kelompok yang sama ('kiri' dan 'kanan' sama penciptanya), dan yang memang telah berhasil membagi dua dunia sebagai kegiatan utama kelompok ini sejak semula, sejak ditemukannya seorang bernama Marx sebagai figur yang cocok untuk menggiring sebagian manusia (kaum proletar) dengan kekuatannya ialah jumlah manusia yang banyak disatu front ('kiri', proletar, klas buruh) dan kekuatan lainnya yang bertentangan (antagonis) dibagian lain dengan kekuatan duit yang kuat atau kapitalis ('kanan', borjuasi, klas kapitalis).

Marx atas nama proletar akan membangun kekuatan kapital dibawah kekuasaan negara (negeri sosialis/komunis), dan kaum kapitalis membangun kekuasaannya dengan duit, menjajah dan merampok SDA dengan berbagai taktik 'divide and conquer' di seluruh dunia. Kedua rencana ini, negara diktator proletariat yang kuat dan negara kapitalis yang kuat adalah dalam rangka membangun NWO dibawah kekuasaan pemilik duit dunia itu.

"The idea was that those who direct the overall conspiracy could use the differences in those two so-called ideologies [marxism/fascism/socialism v. democracy/capitalism] to enable them [the Illuminati] to divide larger and larger portions of the human race into opposing campsso that they could be armed and then brainwashed into fighting and destroying each other."- ditulis tahun 60-an olehMyron Fagan seorang anti-komunist yang pandai dan tekun dan sangat gigih melawan kekuasaan kaum komunis di Hollywood 'negara' artis dunia itu. Pertempuran hidup-mati Fagan di Hollywood antara golongan komunis dan golongan Fagan mengingatkan kita akan perjuangan antara LEKRA dan MANIKEBU di Indonesia pada tahun-tahun yang sama dan memuncak menjelang 1965.

Mata-mata atau kegiatan mata-mata termasuk memakai wanita-wanita cantik (memanfaatkan daya tarik dari kekuatan sexuality) hanyalah alat untuk lebih menseriuskan perjuangan dua blok dan dengan demikian lebih menutupi permainan sesungguhnya dari penglihatan dan kesedaran rakyat banyak yaitu tujuan utama NWO tadi. Kegiatan spionase ini merupakan alat yang sangat mantap bagi kedua front untuk "fighting and destroying each other". Bahwa untuk mendominasi manusia dibutuhkan cara cara rahasia dan alat ampuh lainnya seperti "sexual exploitatioan and fraudulent accumulation of wealth and power" (thrivemovement.com), sudah dikenal pemakaiannya sejak lama.

Bagaimana organisasi-organisasi mata-mata ini seperti FBI, CIA, dsb mulai ditelanjangi belakangan ini di AS, sudah banyak bisa dibaca terbuka di internet. Di Rusia memang masih lebih seret jalannya penelanjangan ini, karena kultur dan way of thinking orang Rusia masih bisa imanfaatkan oleh Putin demi memperlambat jalannya keterbukaan, terutama juga dengan bantuan MSM (Main Stream Media) Rusia yang masih dibawah pengaruh kuat dari pihak penguasa.

Dalam hal ini seorang veteran jurnalis Jon Rappoport bilang begini: "most people don't fully grasp the pernicious influence of mainstream news. Not just that influence now, not just in the past few years, but forever. The ability of the press, in concert with versions of the Deep State, to twist and deform and undermine and reverse and fragment public perception, on every major story and issue, is basically substituting death for life. If the population is, on a daily basis, under the influence of such mind control, then what kind of breakthrough is possible? No breakthrough. None. The game is over." https://jonrappoport.wordpress.com/2017/12/17/why-has-the-deep-state-gone-to-war-against-donald-trump/

Akan tetapi Jon Rappoport lebih bersemangat menambahkan:

"Fortunately, through the Internet, that brainwashing is being shattered by independent media, piece by piece."

Kita sudah menyaksikan sendiri bagaimana era KETERBUKAAN ini telah menambah pandai sebagian besar manusia dunia, tidak hanya karena informasi dan pengetahuan yang bebas mengalir kesemuanya tetapi juga karena KETERLIBATAN ratusan juta manusia itu dalam tiap soal penting. Kecepatan dan perluasan keterlibatan inilah yang masih agak terhalang di Rusia. Tetapi jalannya sejarah tidak bisa dihalangi, proses keterbukaan tidak bisa dihalangi, dan peningkatan pengetahuan/kesedaran bagi ratusan juta manusia juga tidak bisa dihalangi. Semua soal-soal gelap kemanusiaan abad 20 berangsur-angsur dan secara pasti akan terbongkar dan tidak akan ada kelanjutannya.

Selanjutnya soal-soal kemanusiaan akan diselesaikan bersama sesama manusia dengan meletakkan dan harus meletakkan semua soal DIATAS MEJA PUBLIK. Ratusan juta publik akan ikut aktif mencari, memikirkan dan memberikan usul solusinya. Itulah KETERBUKAAN dan Era Keterbukaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun