Mohon tunggu...
M U Ginting
M U Ginting Mohon Tunggu... -

penggemar dan pembaca Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kebangkitan PKI

19 Februari 2018   02:47 Diperbarui: 19 Februari 2018   03:18 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kekhawatiran kembalinya PKI atau komunisme pada umumnya masih sangat menghantui banyak jiwa manusia Indonesia. Akan tetapi di luar negeri terutama di negeri maju Eropah, hantu komunisme bisa dikatakan sudah gak mau muncul, hantunya seakan ikut mati ditelan abad keterbukaan.

Abad keterbukaan disini tentu tidak lepas dari peningkatan pengetahuan dan kesedaran rakyat atas perubahan dan perkembangan dunia. Karena abad keterbukaan adalah abad ilmu pengetahuan yang tidak terbatas jangkauannya artinya pengetahuan itu bisa tersebar kemana saja dan bisa dibaca dan dikuasai oleh siapa saja, dan tingkat pengetahuannya yang setinggi apa saja.

Tetapi dari kenyataan yang kita saksikan, tetap saja dikalangan rakyat Indonesia (pasti jugalah negeri-negeri berkembang lainnya), peredaran dan perluasan pengetahuan itu masih jauh dari cukup (lambat) terutama pengetahuan soal komunisme itu, sehingga belum bisa mengubah pandangan orang banyak terhadap komunisme dan dengan sendirinya juga PKI.

Kalau pengetahuan soal komunisme itu satu waktu sudah merata dikalangan rakyat banyak, tentu pada akhirnya ketakutan terhadap komunisme itu hanya akan jadi bahan tertawaan atau semata-mata adalah pertunjukan 'ignorant' yang tidak terampuni, artinya terlalu sangat jauh tertinggal terkait soal dunia, perubahan dan perkembangannya.

Dari segi lain dan juga penting ialah bahwa dalam usaha deep state mencapai NWO (The New World Order), taktik divide and conquer masih akan terus dipakai terutama dikalangan penduduk yang masih jauh dari ilmu pengetahuan tadi, artinya memanfaatkan 'penduduk ignorant' itu dengan memakai alat 'komunis/komunisme' yang dalam praktek masih sangat mantap dan besar gempurannya, walaupun sudah pasti tidak lagi sebesar gempuran 1965 dimana orang yang tak berpengetahuan tadi disuruh membantai 3 juta orang lain. Manusia atau grup manusia yang dibantai itu, juga tidak cukup pengetahuannya tentang komunisme itu sendiri, walaupun mereka orang komunis atau orang PKI, apalagi yang hanya dituduh atau dicap PKI.

Orang-orang komunis yang dibantai ini punya pengetahuan komunisme adalah yang sengaja diajarkan salah dan sepenuhnya menyimpang dari pengetahuan sebenarnya tentang komunisme. Yang diajarkan ialah bahwa komunisme adalah perjuangan kaum tertindas untuk keadilan, untuk menutupi tujuan sebenarnya yaitu mempertahankan ketidakadilan yang diperjuangkan oleh deep state bankir/rentenir internasional memperkaya diri dan demi NWO itu. Kelompok inilah yang menciptakan dan 'menemukan' Marx untuk mengolah ajaran komunisme dimana pada mulanya bermaksud mengambil alih gerakan sosialisme lama si Slavia Bakunin dan teman-teman se-ideologi dengannya di Eropah.

Belakangan dalam era keterbukaan informasi yang bebas ini, informasi untuk semua dan informasi dari semua, sudah timbul pertanyaan soal siapakah sebenarnya dibelakang Manifest Partai Komunis yang ditulis oleh Marx 1948.

Keraguan dan pertanyaan ini muncul sebagai akibat atau hasil dari banyak pembelajaran dan penyelidikan mendasar tentang komunisme dan gerakan komunisme yang dimunculkan (saya tekankan istilah 'dimunculkan') pada abad 19, seperti Marx dengan marxismenya.

Gerakan sosialisme abad 18 walaupun awalnya dalam bentuk anarkisme sudah duluan muncul seiring dengan gerakan kaum buruh industri di Eropah. Gerakan sosialis ini semakin besar dan satu-satunya ketika itu yang mungkin berkembang dan bertahan kuat menantang kekuatan dan kekuasaan besar kapital pada zaman itu. Tetapi ada juga golongan atau kelompok tertentu yang sangat ngeri dan ketakutan dengan munculnya gerakan sosialis dikalangan kaum buruh itu, seperti gerakan sosialis yang disemarakkan oleh Bakunin di Eropah dan terutama dikalangan penduduk Slavia seluruh Eropah.

Untuk memecah belah dan mengambil alih peranan gerakan besar sosialis ini, dibentuklah gerakan komunisme. Untuk apa? Apakah tujuannya berlainan dengan tujuan gerakan sosialis orang Slavia Bakunin itu? Jawaban yang tepat dan ilmiah soal ini adalah kunci hilangnya momok komunisme dari bumi Indonesia, dan yang sudah lama hilang dari bumi negeri maju Eropah Barat, sebagai pengaruh dari era informasi atau era ilmu pengetahuan itu.

Kita akan lanjutkan gerakan pencerahan ini dengan mengikuti dan mempelajari karia ahli-ahli dunia internasional, juga dengan mengikuti kelompok duit deep state neolib internasional. Karena kelompok duit ini jugalah pada abad 19 yang menemukan Marx dan memprakarsai komunisme seluruh dunia termasuk Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun